Bedah Buku Prabowo di NasDem Tower, Mewariskan Semangat Juang
JAKARTA (7 Maret): Suasana penuh antusiasme mewarnai acara bedah buku Prabowo Subianto: Jenderal Penakluk Sejarah Presidensial yang digelar di Auditorium Perpustakaan Panglima Itam, NasDem Tower, pada Jumat (7/3).
Acara yang berlangsung secara hybrid itu menghadirkan narasumber politisi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Direktur Utama Media Indonesia, Gaudensius Suhardi, dan sang penulis buku, Moch Eksan.
Bedah buku tersebut dipandu Wasekjen NasDem, Jakfar Sidik, serta diawali dengan keynote speech oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Acara ditutup dengan closing statement dari Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Lita Machfud Arifin, yang turut memberikan apresiasi terhadap karya tersebut.
Dalam paparannya, Moch Eksan menjelaskan bahwa buku itu menggambarkan perjalanan Prabowo Subianto sebagai seorang jenderal yang tetap konsisten pada jalur demokrasi dan konstitusi.
“Walaupun ada peluang untuk meraih kekuasaan melalui jalur militer atau kekerasan, beliau memilih menghindarinya. Sehingga, sebenarnya ‘Jenderal Penakluk’ itu adalah beliau yang pertama-tama berhasil menaklukkan dirinya sendiri,” kata Moch Eksan yang juga Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur (Jatim) itu.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kemenangan Prabowo yang begitu fenomenal tentu memiliki banyak hal menarik di baliknya, yang menjadi inspirasi utama dalam penulisan buku tersebut.
“Saya melihat bedah buku ini seperti ujian doktor bagi saya. Buku ini sebenarnya belum selesai. Saya sudah menulis sekitar 15 judul lagi, dan mungkin akan ada tambahan sampai beliau menyelesaikan masa kepemimpinannya,” tambahnya.
Eksan juga menyoroti bagaimana Partai NasDem menjadi partai yang konsisten dalam mengembangkan narasi intelektual.
“Partai politik seharusnya tidak hanya mengurus pemilu, tetapi juga mengembangkan pemikiran dan intelektualitas. Ini adalah ciri khas politik gagasan yang selalu digaungkan oleh NasDem,” tegasnya.
Politisi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, juga memberikan apresiasi kepada Partai NasDem yang rutin mengadakan diskusi literasi setiap hari Jumat.
“Saya sangat mengapresiasi kebiasaan NasDem menggelar bedah buku seperti ini. Literasi sangat penting agar bangsa kita semakin kritis dan berdaya saing di tingkat internasional,” katanya.
Sebagai keluarga sekaligus kader Gerindra, Saraswati menilai buku itu mampu menangkap perjalanan panjang Prabowo menuju kursi Presiden.
“Pak Prabowo adalah contoh nyata bagaimana perjuangan panjang yang penuh tantangan bisa berbuah manis. Buku ini mengisahkan jejak beliau dari awal hingga akhirnya terpilih sebagai Presiden. Ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dan calon pemimpin bangsa,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa kisah Prabowo belum selesai.
“Ini masih tahap awal, visi kepemimpinan beliau harus dibuktikan dalam kebijakan nyata. Tapi yang menarik adalah pidato pertama beliau sebagai Presiden masih sejalan dengan pesan-pesan yang telah disampaikannya bertahun-tahun. Itu menunjukkan konsistensi seorang pemimpin,” tandasnya.
Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Lita Machfud Arifin menyatakan kebanggaannya terhadap Moch Eksan yang juga merupakan salah satu kader terbaik Partai NasDem di Jatim.
“Kami bangga memiliki penulis sekaliber Kak Moch Eksan. Buku ini mengajarkan bahwa kekalahan bukan akhir dari segalanya, tetapi bagian dari perjuangan menuju kemenangan. Prabowo Subianto adalah contoh nyata bahwa kegigihan bisa membawa seseorang mencapai tujuan besarnya,” ujar Lita.
Lita menambahkan partainya ingin kader-kader Partai NasDem memiliki wawasan luas. Politik bukan hanya tentang pemilu, tetapi juga membangun pemikiran dan intelektualitas.
Sebagai bentuk dukungan, Lita Machfud Arifin akan membagikan buku Prabowo Subianto: Jenderal Penakluk Sejarah Presidensial kepada kader-kader Partai NasDem di Jawa Timur.
“Kami ingin kader NasDem belajar dari semangat juang Pak Prabowo. Kalau baru nyaleg satu atau dua kali kalah, jangan putus asa. Pak Prabowo saja butuh empat kali mencalonkan diri sebelum akhirnya menang. Itu adalah semangat yang harus kita teladani,” tutupnya.
(WH)