Perlu Perbaikan Tata Kelola Pertamina hingga Anak Cucu Perusahaan

JAKARTA (11 Maret): Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Asep Wahyuwijaya mendesak Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri untuk memperbaiki tata kelola perusahaan pengelolaan minyak negara itu hingga anak cucu perusahaan. Citra Pertamina sebagai perusahaan pelat merah harus dipulihkan.

“Concern kita adalah soal tata kelola. Kerap kali kita diskusi soal bagaimana tata kelola jadi baik. Jadi ini yang kita garisbawahi. Harapan besar itu di pundak Pak Simon, orang baru yang kita harapkan bersih,” ujar Asep dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dirut Pertamina di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (11/3/2025).

Asep mengaku prihatin dengan dugaan kasus korupsi di Pertamina Patra Niaga dengan nilai ratusan triliun rupiah. Dia membandingkan nilai korupsi tersebut dengan total anggaran mitra kerja Komisi VI DPR yang hanya Rp2,7 triliun.

“Bapak tahu Badan Perlindungan Konsumen? Anggarannya berapa? Rp8,9 miliar. Mungkin dua bulan gaji Bapak itu. Setahun buat ngurusin sekian ratus juta rakyat Indonesia. Bandingkan lagi-lagi dengan, betapa jahatnya mereka itu yang seratus sekian triliun mereka korup. Ini concern kita,” tandasnya.

Legislator dari Dapil Jawa Barat V (Kabupaten Bogor) itu mempertanyakan fungsi pengawasan dan kontrol di internal Pertamina yang tidak berjalan.

“Ada kejahatan terorganisir, mereka melakukan permufakatan jahat. Dan itu fungsi pengawasannya seperti apa? Bagaimana mungkin mereka bertahun-tahun melakukan itu tanpa ada kontrol sama sekali, tercium sama sekali, sampai meledak oleh kejaksaan,” tegasnya.

Asep meminta Dirut Pertamina benar-benar membenahi tata kelola Pertamina. Dirut diminta tak segan menggati jajarannya yang bermain-main dengan tugasnya.

“Jadi buat saya bersih-bersih, ganti pemain, dengan orang yang mengerti meritokrasi. Dia mampu, dia baik, dia proper, dia menguntungkan rakyat, tidak nyolong, tidak ambil subsidi negara,” ujarnya.

Asep menyatakan Pertamina perlu mengembalikan citra dan kepercayaan publik. Terlebih setelah peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di mana Pertamina ada di dalamnya.

“Saya kira penting, Pak Simon dan teman-teman yang tersisa, masih bersih, mampu merecovery, memulihkan, dan mengembalikan citra di hadapan publik, yang akan berdampak juga pada pemerintah, juga Danantara,” tukasnya.

(Yudis/*)

Add Comment