Bangsa Ini Perlu Semangat Nasionalisme
CIREBON, (6 Maret): Indonesia butuh semangat nasionalisme dan patriotisme yang lebih hebat guna mengejar ketertinggalan dari bangsa lain. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam acara Konsolidasi Partai NasDem Cirebon, di Ballroom Hotel Apita, Tuvaref, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/3).
"Allah memberikan anugerah luar biasa pada kita sebagai suatu bangsa dengan kelengkapan persyaratan untuk bisa berdiri tegak sebagai bangsa yang besar," ujarnya di hadapan ribuan kader NasDem yang hadir di Cirebon.
Tidak banyak bangsa lain bisa memiliki kekayaan alam yang besar seperti di Indonesia. Jumlah luas wilayah, sumber daya mineral, jumlah penduduk, kontur tanah dikatakan Surya merupakan anugerah yang telah Tuhan berikan untuk bangsa ini.
"Namun rasanya kok masih berjalan belum secepat yang kita harapkan. Tujuan kita berbangsa dan bernegara untuk memberikan kesejahteraan dan kebanggan diri sebagai rakyat Indonesia," paparnya.
Surya melanjutkan, sampai saat ini bangsa Indonesia masih terus mengejar ketertinggalannya dengan bangsa lain. Bangsa ini dikatakannya sangat membutuhkan sikap konsistensi untuk mau bergerak maju bersama-sama.
"Mau maju, tapi tidak bersikap ke arah yang maju. Kita mau dikenang sebagai orang baik, tapi tidak berlaku menjadi orang baik. Jangan heran kita melihat pilkada yang kita lalui kemarin kita masih harus mengelus dada," ujarnya.
Surya menilai, budaya malu belum menjadi budaya di bangsa ini. Masih banyak pihak-pihak bahkan elit yang tidak malu berbuat salah.
"Malu kalau hanya ngomong di bibir lain di hati. Inilah yang membuat kita tidak bisa maju lebih cepat, jalan di tempat, bahkan mundur ke belakang," paparnya.
Menyadari hal tersebut, itulah alasan Surya mendirikan NasDem. Parpol yany memiliki sikap konsistensi dalam menjalankan posisi dan peran yang telah diberikam melalui konstitusi.
"Parpol adalah representasi suara rakyat. Diberikan hak membuat uu, ga suka sama undang-undang, dia bisa merubah undang-undang," tuturnya. (Uta/*)