Transparansi Galang Dana Kampanye Ahok-Djarot
JAKARTA (1 November): Calon Gubernur Petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memiliki cara tersendiri untuk menggalang dana bagi kesuksesan kampanyenya bersama Djarot Saiful Hidayat.
Menurut Wakil Bendahara Tim Pemenangan Basuki-Djarot (BADJA) Joice Triatman, cara-cara penggalangan dilakukan antara lain dengan donasi, kampanye rakyat, sukarelawan, dan temu kandidat.
Kader NasDem itu menjelaskan, sistem donasi adalah memberikan donasi dengan cara digital atau dengan tunai. Cara digital dilakukan dengan cara transfer melalui ATM, mobile atau internet banking. Sementara cara tunai dilakukan di cabang-cabang BCA.
Baik cara digital maupun tunai, dua-duanya harus disertai dengan mengisi dan menandatangani formulir registrasi.
“Yang digital ada di website ahokdjarot.id dan yang tunai ada di teller-teller BCA. Sebab semua donasi ini harus kita laporkan ke KPU,” jelas Joice, Senin (31/10) di Jakarta seperti rilis yang diterima redaksi.
Agar bisa menjaring partisipasi publik yang cukup besar, akan dilakukan kampanye rakyat. Cara ini dilakukan dengan maksud menyosialisasikan pengumpulan dana Ahok-Djarot di Pilgub 2017 yang bertanggung jawab, transparan, dan profesional.
“Ini penting agar kita bisa meraih trust dari warga yang ingin berpartisipasi,” tambah Joice.
Runner Up I Miss Indonesia tahun 2005 ini melanjutkan, untuk menunjang hal tersebut, akan dibuka kesempatan bagi mereka yang ingin menjadi relawan. Relawan-relawan ini akan memberikan kontribusinya, baik dalam soal waktu dan keahlian, dalam rangka penggalangan ini. Ada tiga kategori relawan dalam hal ini.
“Pertama adalah relawan berbasis administratif. Mereka ini akan membantu mengoperasikan call center dan commnity organizers,” jelas Joice.
Kedua adalah relawan acara. Para relawan ini akan membantu mengoperasikan on-site donation support.
Ketiga adalah penyelenggara kampanye rakyat. Mereka akan membantu, merancang, dan mengoperasikan kampanye rakyat.
“Untuk temu kandidat, ini adalah acara yang mempertemukan antara kandidat, baik Pak Ahok maupun Pak Djarot dengan berbagai kalangan masyarakat, yang bertujuan untuk penggalangan dana,” terang Joice.
Menurut Joice, semua itu merupakan wajah demokrasi modern yang mengedepankan transparansi dalam hal pendanaan. Dalam hal ini, warga diberi kesempatan luas untuk ‘menitipkan’ aspirasi melalui donasi yang mereka sumbangkan.
“Jadi cara ini akan sangat terukur,” pungkas Joice.(*)