Sahroni Desak Usut Tuntas Kasus Kekerasan Antaraparat di Gorontalo
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (11 Juli): Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendesak kekerasan antara oknum satuan polisi pamong praja (Satpol PP) dan anggota Polda Gorontalo diusut tuntas. Hal itu bisa menimbulkan citra negatif di mata masyarakat.
“Ini tontonan memalukan bagi masyarakat. Aparat yang seharusnya saling mendukung dalam menjaga ketertiban, justru terlibat bentrok,” kata Sahroni melalui keterangannya, Kamis (10/7/2025).
Sahroni mendesak kedua pimpinan instansi tersebut segera mengambil sikap. Oknum yang terlibat harus ditindak tegas.
“Jangan ada yang saling menyalahkan dan arogan, atau malah melindungi anggotanya. Ketegasan dari pimpinan penting untuk meredam emosi di lapangan dan menghindari konflik horizontal antaraparat,” ungkapnya.
Legislator NasDem dari Dapil Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu) itu meminta setiap instansi negara, baik di tingkat pusat maupun daerah untuk bersinergi. Hal itu diperlukan dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Kita sedang membangun wajah aparat yang profesional dan humanis. Tapi kalau yang muncul justru kekerasan antarlembaga, publik akan pesimis. Sudah saatnya semua institusi introspeksi dan kembali ke prinsip dasar, melayani, bukan malah bar-bar seperti ini,” tegas Sahroni.
Sebelumnya, oknum Satpol PP mengoroyok satu anggota Polda Gorontalo. Kejadian tersebut menyebabkan korban dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Selain ditendang dan dipukul, korban mengalami luka bakar di bagian leher, diduga disetrum menggunakan alat kejut listrik. Hal itu disampaikan kuasa hukum korban Ricki Monintja.
Pengeroyokan tersebut diduga memicu terjadinya penyerangan terhadap kantor Satpol PP Kota Gorontalo oleh oknum polisi.
(metrotvnews.com/*)