Butuh Aksi Konkret dan Terpadu Hadapi Kebakaran Hutan di Sumatra Barat
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (20 Juli): Anggota Komisi IV DPR RI, Cindy Monica, menyampaikan keprihatinan mendalam atas maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda wilayah Sumatra Barat. Terbaru, kebakaran menghanguskan sekitar 300 hektare lahan di Bukit Gagoan, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Kobaran api membakar area puncak perbukitan Gagoan.
Kebakaran yang terjadi dipicu musim kemarau berkepanjangan sejak awal Mei 2025 yang melanda sebagian besar wilayah Sumatra Barat, termasuk Kabupaten Solok, dan kini telah berlangsung hampir tiga bulan tanpa hujan signifikan.
“Situasi ini sangat memprihatinkan. Kebakaran hutan bukan hanya merusak lingkungan dan keanekaragaman hayati, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat, mengganggu aktivitas ekonomi, dan berkontribusi pada krisis iklim,” ujar Cindy dalam keterangannya, Sabtu (19/7/2025).
Bukan hanya di Solok, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga melanda Jorong Sarasah Tanggo, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat, Minggu (13/7) lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota melaporkan seluas empat hektar lahan terdampak kejadian ini. BPBD serta tim gabungan mengerahkan pemadaman darat dan api berhasil dipadamkan. Penyebab kejadian ini masih dalam proses penyelidikan.
“Kita tidak bisa terus bersikap reaktif setiap kali musim kemarau tiba,” tegas Cindy.
Sebagai legislator yang membidangi sektor kehutanan, Cindy menegaskan perlunya pendekatan multi sektor dan berbasis data dalam pencegahan serta penanganan karhutla, khususnya di wilayah-wilayah rawan seperti Sumatra Barat.
“Pemerintah Pusat dan Daerah untuk segera mengaktifkan sistem peringatan dini dan patroli terpadu di wilayah rawan karhutla termasuk mengidentifikasi wilayah kritis berdasarkan data satelit dan historis kejadian,” pungkas Cindy. (Hafid/*)