Sutiyoso Kenang Peran IGK Manila Bawa Persija Jadi Juara Liga Indonesia 2001

Getting your Trinity Audio player ready...

JAKARTA (19 Agustus): Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI (Pur) Sutiyoso, melayat jenazah Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Mayor Jenderal TNI (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila di Kampus ABN Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/8).

Sutiyoso mengenang kedekatannya dengan almarhum IGK Manila meski berbeda angkatan di Akademi Militer. Walau berbeda empat tahun di Akademi Militer, IGK Manila angkatan 1964, sedangkan Sutiyoso angkatan 1968, hubungan keduanya terjalin erat ketika Sutiyoso menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Memang jarak saya dengan almarhum IGK Manila rada jauh, empat tahun. Tapi saya akrab dengan beliau saat saya menjabat gubernur. Saya kan manusia bola, beliau juga sama. Saat itu saya minta kepada beliau sebagai senior saya menangani Persija, dan di tangan beliau Persija jadi juara tahun 2001,” ungkap Sutiyoso.

Seperti diketahui dalam laga final Liga Indonesia 2001 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada 7 Oktober 2001, Persija menang 3-2 atas PSM Makassar. Kala itu IGK Manila sebagai manajer tim Macan Kemayoran.

Selain membawa Persija menjadi Juara Liga Indonesia 2001, Manila juga membawa Timnas Indonesia meraih piala emas pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina dengan mengalahkan Thailand.

Sutiyoso menilai salah satu ciri khas almarhum adalah selalu menginginkan hasil terbaik dalam setiap tugas. Setelah itu, meski sempat berjarak, keduanya kembali akrab saat Sutiyoso bergabung dengan Partai NasDem.

“Tentu saja saya amat berduka. Saya anggap beliau seperti kakak saya. Beliau itu orangnya sangat rendah hati, itu saya rasakan ketika saya gubernur. Beliau senior saya empat tahun di Akmil, tapi rasa hormatnya kepada saya sebagai gubernur itu luar biasa, sampai saya risih sendiri,” kenangnya.

Menurut Sutiyoso, kerendahan hati, ketekunan, dan dedikasi IGK Manila dalam bekerja adalah teladan yang patut diwarisi.

“Sekali lagi kami semua berduka, khususnya saya karena beliau sudah seperti kakak saya sendiri. Saya mendoakan almarhum diampuni semua dosanya, diterima amal ibadahnya, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya,” pungkas Sutiyoso.

(WH/KL)

Add Comment