Indonesia Harus Sigap Mengantisipasi Perkembangan Teknologi
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (26 Agustus): Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengatakan era geopolitik dan geoekonomi global menuntut Indonesia untuk lebih sigap mengantisipasi dampak teknologi baru, termasuk berkembangnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
“Ancaman buat kita? Kelihatan keren tidak? Ada AI yang bisa kita buat. Tapi dalam era globalisasi sekarang ini, kita harus benar-benar mengantisipasi dampak geopolitik, geoekonomi, dan perkembangan teknologi,” kata Gobel dalam sebuah diskusi di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/8/2025).
Dalam forum yang dihadiri mahasiswa, akademisi, dan tokoh masyarakat itu, Gobel menyampaikan berbagai gagasan strategis mengenai tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, serta arah pembangunan ekonomi berkeadilan.
Legislator Partai NasDem itu juga menyoroti otomatisasi industri sebagai keniscayaan di era teknologi. Namun ia menekankan penerapannya harus seimbang agar tidak menghilangkan lapangan kerja.
“Otomatisasi memang tidak bisa kita hindari. Tapi di perusahaan kami, ada hal-hal yang sengaja tidak diotomatisasi demi menjaga keseimbangan dan tetap menciptakan lapangan kerja,” ujar Gobel.
Selain isu industri, ia juga juga mengingatkan pentingnya diversifikasi pertanian. Menurut Gobel, petani tidak boleh hanya bergantung pada satu komoditas, melainkan perlu mengembangkan tanaman bernilai jual tinggi sebagai strategi meningkatkan kesejahteraan.
Sebagai wakil rakyat asal Gorontalo, Gobel mencontohkan inisiatif mengubah desa-desa miskin di sana menjadi kawasan agrowisata.
“Sebagai anggota DPR, saya mencari solusi untuk kampung saya. Desa miskin bisa kita ubah menjadi desa agrowisata,” tegasnya. (Yudis/*)