Furtasan Ingatkan Pentingnya Pelestarian Bahasa Jawa Serang
SERANG (26 September): Anggota Komisi X DPR RI, Furtasan Ali Yusuf, menyampaikan keprihatinannya atas menurunnya penggunaan bahasa Jawa Serang di kalangan generasi muda Banten. Ia menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga keberlangsungannya.
“Kita sebagai warga Banten tentu sangat gundah dengan kondisi saat sekarang ini, karena bahasa ibu kita yaitu bahasa Jawa Serang mulai punah,” kata Furtasan saat bertemu Sekda Kota Serang, di Perpustakaan Kota Serang, Banten, Rabu (24/9/2025).
Furtasan menjelaskan bahwa bahasa Jawa Serang yang merupakan bahasa ibu masyarakat Banten mulai mengalami kemunduran, sehingga diperlukan upaya sistemik dan massif untuk melestarikannya, termasuk dengan membuka program studi bahasa Jawa Serang di perguruan tinggi.
“Upaya pelestarian harus dilakukan secara struktur dan massif, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, termasuk pembukaan program studi bahasa Jawa Serang di perguruan tinggi. Jika tidak, dalam 2-3 generasi ke depan bahasa ini akan hilang,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti rendahnya anggaran untuk perpustakaan yang belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat. Furtasan mengingatkan bahwa perpustakaan bukan hanya tempat penyimpanan buku, tapi merupakan sumber ilmu pengetahuan dan bagian integral dari pendidikan serta pengembangan SDM.
Oleh karena itu, peningkatan anggaran perpustakaan dianggap sangat penting untuk mendukung literasi dan minat baca masyarakat.
“Terkait anggaran perpustakaan, memang saat ini masih kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Padahal perpustakaan adalah sumber ilmu dan bagian penting dari pendidikan serta pengembangan SDM. Saya berharap di 2026 ada peningkatan anggaran yang signifikan agar perpustakaan dapat berperan optimal,” katanya.
Kemudian, Furtasan mengapresiasi berbagai inovasi literasi yang telah dilakukan oleh komunitas masyarakat. Menurutnya, kreativitas dan inisiatif dari masyarakat dalam menggerakkan literasi sudah sangat baik dan perlu didukung oleh pemerintah agar dapat berkembang lebih luas.
Dalam waktu dekat, ia berencana mengumpulkan komunitas-komunitas tersebut untuk membahas pengembangan literasi yang tidak hanya terbatas pada bahasa daerah tetapi juga literasi digital dan ilmu pengetahuan.
“Saya juga melihat banyak inovasi literasi dari komunitas masyarakat yang harus didukung dan dikolaborasikan oleh pemerintah. Saya akan mencoba mengumpulkan mereka untuk membicarakan pengembangan literasi, termasuk literasi digital dan ilmu pengetahuan yang lebih luas,” tukasnya. (dpr.go.id/*)