Kurtubi: Tantangan Penuhi Kebutuhan Energi Nonfosil
JAKARTA (14 November): Indonesia memiliki tantangan besar untuk memenuhi kebutuhan energi nonfosil untuk mengantar Indonesia menjadi negara industri maju dalam 30-50 tahun ke depan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Kurtubi menegaskan akan terus memperjuangkan peningkatan energi baru terbarukan (EBT) dalam energi mix nasional.
"Saya konsisten memperjuangkan peningkatan EBT energy mix nasional, termasuk pembangunan nuklir," ujarnya seperti dilansir dari mediaindonesia.com, Senin (14/11).
Legislator asal Nusa Tenggara Barat ini pun menjelaskan, program pembangunan listrik 35 ribu mw didominasi oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang notabene menggunakan batubara. Hal itu tentu menjadi penyebab dominan emisi gas rumah kaca. Selain itu reserves batu bara juga akan habis pada 2040.
"Padahal kita butuh tambahan pembangkit listrik empat kali total kapasitas nasional saat ini yang besarnya sekitar 60.000 mw," tuturnya.
Ditambahkan Kurtubi, negara butuh tambahan empat kali enam puluh ribu dalam 30-50 tahun ke depan. Oleh karena itu tanpa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) mustahil bisa tercapai.
"Kalau ini terjadi siap-siap saja kita akan tetap kekurangan listrik. Investasi dan penciptaan lapangan kerja akan tumbuh lamban. Ujung-ujungnya bangsa besar ini akan tetap tertinggal kemakmurannya ketimbang negara-negara tetangga. Mari kita berjuang untuk masa depan bangsa jauh ke depan energi," tutup politisi NasDem itu.(*)