Keterlibatan Perempuan dalam Penegakan Hukum Perkuat Perspektif Keadilan
JAKARTA (6 November): Anggota Komisi III DPR RI Lola Nelria Oktavia mengungkapkan, keterlibatan perempuan dalam penegakan hukum bukan hanya soal representasi, tetapi juga upaya memperkuat kualitas pelayanan publik, perspektif keadilan, serta pendekatan yang lebih humanis dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Hal tersebut disampaikan Lola saat menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) Kompolnas bertema ‘Design Pimpinan Polwan Masa Depan’ di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
“Saya percaya bahwa semakin luas ruang yang diberikan bagi perempuan untuk berkontribusi di lembaga penegak hukum, semakin kuat pula fondasi bangsa dalam mewujudkan sistem hukum yang berkeadilan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat XI (Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya) itu juga mengatakan, dibandingkan dengan perempuan polisi dari negara-negara lain, perempuan polisi dari Indonesia atau yang dikenal sebagai polisi wanita (polwan), masih jauh tertinggal, baik persentasi maupun peran kepemimpinan. Padahal, perempuan memiliki potensi dan keunggulan khusus ketimbang laki-laki.
”Maka, polwan bukan lagi hanya simbol partisipasi jender, melainkan menjadi bagian pilar penting dalam membangun wajah Polri yang humanis, empatik, dan berperspektif keadilan sosial,” terang Lola.
Lola juga menegaskan, kehadiran polwan tak bisa ditawar lagi, apalagi tantangan keamanan yang semakin kompleks, dipenuhi kejahatan siber, disinformasi dan polarisasi digital, meningkatnya kasus kekerasan berbasis jender, isu sosial, serta konflik horizontal yang sensitif.
“Kita butuh polwan yang andal juga mampu menjadi pemimpin polisi masa depan,” pungkas Lola. (*)