Gobel Minta Pemerintah Hati-Hati dalam Pengembangan Kereta Cepat
BANDUNG (10 November): Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, menyoroti rencana perluasan kereta cepat hingga Banyuwangi, terutama dari sisi dampaknya terhadap PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Ia mempertanyakan potensi pengorbanan jalur kereta konvensional demi peningkatan penumpang Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Menurut Gobel, kesalahan dalam perencanaan proyek sebelumnya perlu diakui agar tidak menimbulkan kerugian baru bagi BUMN transportasi.
“Saya ingin menanyakan, dengan kondisi KCIC tadi, karena dibantu oleh Kereta Api Indonesia. Mau ini (dibantu) sampai kapan? Kedua, bagaimana jalur (kereta api) tradisionalnya? Apakah Jakarta-Bandung ini akan dikorbankan? Demi untuk KCIC punya penumpangnya bertambah,” tanya Gobel dalam Kunjungan Kerja Komisi VI DPR ke Kantor KCIC Tegal Luar, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/11/2025).
Ia juga menyoroti rencana pengembangan jalur kereta cepat hingga Banyuwangi yang dinilai berpotensi mengorbankan BUMN lain, seperti Maskapai Garuda Indonesia.
Gobel menilai kesalahan perhitungan pada tahap awal proyek KCIC harus diakui sebagai bagian dari evaluasi. Ia menekankan pentingnya kejelasan posisi pemerintah dalam menentukan arah pengembangan transportasi nasional.
“Ini bahaya Pak. Jadi Bapak mesti tegas. Ini demi untuk menjaga jangan sampai kereta api Indonesia ini rugi, dikorbankan. Hanya demi jalur itu. Sementara kalau sampai Banyuwangi, yang bisa jadi korban lagi adalah Garuda, sama pesawat-pesawat yang milik BUMN juga nantinya. Ini yang jadi bahaya lagi nanti,” tutup Gobel. (dpr.go.id/*)