Liga Mahasiswa NasDem Sumbar Gaungkan Sinergi Generasi Muda dan Politik dalam Pembangunan Daerah
PADANG (10 November): Liga Mahasiswa NasDem Sumatra Barat menggelar diskusi publik bertajuk “Memperkuat Jaringan Mahasiswa dan Partai Politik dalam Mengawal Pembangunan Sumatra Barat” pada Minggu (9/11) malam di Pelataran Tower DPW Partai NasDem Sumbar, Padang.
Kegiatan bertajuk “Sudut Pandang” ini menjadi wadah pertukaran gagasan antara mahasiswa, akademisi, jurnalis, dan pengurus partai politik mengenai arah pembangunan Sumatra Barat serta pentingnya partisipasi generasi muda dalam proses demokrasi dan kebijakan publik.
Ketua Liga Mahasiswa NasDem Sumbar, Budi Ramadhon, dalam sambutannya menegaskan bahwa Liga Mahasiswa NasDem sejak awal berdiri 14 tahun lalu hadir untuk mengajak mahasiswa berani bersikap jujur terhadap perannya dalam dunia politik.
“Liga Mahasiswa NasDem dibentuk untuk membongkar kemunafikan, artinya kita harus berterus terang menjadi sayap partai dan tulang punggung perjuangan Partai NasDem,” ujarnya.
Dalam sesi diskusi, Presiden Mahasiswa Universitas Andalas, Dodi Irwansyah, menyoroti pentingnya menjaga batas peran antara mahasiswa dan partai politik. Menurutnya, mahasiswa memiliki ruang perjuangan di kampus, sedangkan partai bekerja di masyarakat.
“Yang kita lakukan malam ini bentuk kolaborasi. Mahasiswa mengawal dan mengingatkan lewat demonstrasi dan kritik agar kebijakan tetap berpihak pada rakyat,” katanya.
Sementara itu, jurnalis senior Two Efly menyoroti kondisi ekonomi Sumatra Barat yang dinilainya tengah terpuruk.
“Pertumbuhan ekonomi Sumbar saat ini berada di peringkat 34 dari 38 provinsi, dan inflasinya termasuk empat tertinggi di Indonesia. Ini kondisi ekonomi terburuk sepanjang sejarah Sumbar,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa sektor pendidikan, khususnya keberadaan mahasiswa di Kota Padang, berperan besar terhadap perputaran ekonomi daerah.
“Tiga ratus ribu mahasiswa di Padang bisa menghasilkan perputaran uang sekitar Rp 270 miliar per bulan. Karena itu, membenahi pendidikan berarti membenahi ekonomi kota,” ujarnya.
Dari pihak partai, Sekretaris DPW NasDem Sumbar, Nand Satria, menilai pentingnya pendidikan politik bagi mahasiswa, bukan semata terkait pemilu.
“Saya senang melihat isu-isu yang diangkat mahasiswa, karena lewat kritik dan dorongan mereka, agenda restorasi Sumbar bisa berjalan lebih baik. Mahasiswa jangan sungkan mengkritik kami,” tegasnya.
Sementara akademisi Nofel Nofiardi menekankan bahwa mahasiswa dan partai politik memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam demokrasi.
“Mahasiswa berperan sebagai pengontrol kebijakan publik, sementara partai menjadi saluran politik formal dalam pengambilan keputusan,” jelasnya.
Menutup kegiatan, Ketua DPW Partai NasDem Sumbar sekaligus Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif “Sudut Pandang” yang diinisiasi Liga Mahasiswa NasDem.
“Kritik dan masukan sangat kami butuhkan. Kami ingin mahasiswa melihat politik sebagai ruang aktualisasi dan perubahan, karena kanal kebijakan itu ada di partai politik,” ujar Fadly.
(WH)