Pendidikan Vokasi Model Baoshan Tiongkok, Harus Sesuai Karakter Daerah
BAOSHAN, YUNNAN (17 November): Tiongkok mengoperasikan salah satu sistem pendidikan vokasi paling masif dan efektif di dunia, yang setiap tahun menghasilkan tenaga terampil untuk menopang industri manufaktur, pertanian modern, ekonomi digital, dan pariwisata. Baoshan Vocational Education Park menjadi contoh paling nyata tentang bagaimana sebuah kota tingkat menengah dapat membangun pusat vokasi terintegrasi yang benar-benar menghubungkan pendidikan dengan kebutuhan industri.
Baoshan Vocational Education Park menggabungkan sekolah vokasi, politeknik, laboratorium praktik, teaching factory, fasilitas sertifikasi kompetensi, hingga pusat riset terapan dalam satu kawasan. Sistem itu memastikan peserta didik tidak hanya belajar teori, tetapi menjalani hands-on training langsung di perusahaan mitra, mulai dari hospitality, manufaktur ringan, agritech, hingga layanan kesehatan komunitas.
Model itu kontras dengan banyak tantangan di Indonesia, di mana link and match antara sekolah vokasi dan industri masih belum merata. Baoshan Vocational Education Park menyajikan bukti bahwa ketika pemerintahan lokal membangun ekosistem vokasi terpadu, penyerapan tenaga kerja dan produktivitas daerah meningkat secara signifikan.
Baoshan menjadi salah satu daerah yang dikunjungi delegasi Partai NasDem selama berada di Tiongkok. Ketua Delegasi Partai NasDem, Rio Okto Mendrino Waas, menilai apa yang dilakukan Baoshan adalah lompatan strategis yang sangat relevan bagi Indonesia.
“Kekuatan Baoshan Vocational Education Park ada pada keberpihakan kebijakannya. Mereka membangun bukan hanya sekolah, tetapi seluruh ekosistem yang menghubungkan siswa, industri, dan pemerintah. Inilah yang membuat lulusan vokasi mereka langsung siap kerja. Indonesia bisa belajar banyak dari keberanian ini,” ujar Rio Waas seperti dilaporkan N.D. Santoso dari Baoshan,Yunnan, Tiongkok, Senin (17/11).
Selain itu, tambah Rio, pendidikan vokasi dapat menjadi mesin percepatan ekonomi Indonesia jika diarahkan pada sektor-sektor strategis seperti digital skill, hospitality, dan agritech.
Damianus Bilo, Staf Khusus Ketua Umum Partai NasDem, memberikan perspektif yang lebih filosofis sekaligus praktis. Sebagai putra Kabupaten Ngada, NTT, ia melihat pendekatan Baoshan Vocational Education Park sebagai jawaban bagi banyak daerah di Indonesia yang membutuhkan lompatan mobilitas sosial, khususnya daerah-daerah di NTT dan wilayah timur Indonesia.
“Baoshan Vocational Education Park menunjukkan bahwa pendidikan vokasi adalah jembatan perubahan hidup. Ketika pelatihan, sertifikasi, dan akses pekerjaan berjalan dalam satu sistem, masyarakat merasakan transformasinya. Ini sangat relevan bagi Indonesia Timur, termasuk NTT hingga Papua,” ujarnya.
Damianus menekankan bahwa pendidikan vokasi harus dibangun sesuai karakter daerah.
“Kunci Baoshan Vocational Education Park adalah kesesuaian. Mereka membangun vokasi berdasarkan kekuatan ekonomi lokal, seperti agrikultur modern, pariwisata, layanan kesehatan. Indonesia harus mengadopsi pendekatan yang sama agar tiap daerah membangun vokasinya sesuai identitas dan potensinya,” jelasnya.
Sementara itu, Laurentia Mellynda, anggota delegasi NasDem dari Kota Cirebon, menyoroti peluang besar pendidikan vokasi bagi daerah yang memiliki kekayaan sejarah, budaya, dan sektor pelayanan seperti Cirebon.
“Di Cirebon, kebutuhan tenaga terampil sangat besar, mulai dari pariwisata budaya, kuliner, hospitality, hingga sektor retail dan ekonomi kreatif. Melihat Baoshan Vocational Education Park, saya melihat peluang untuk mendorong terbentuknya pusat vokasi terpadu yang mampu mengisi kebutuhan industri lokal sekaligus membuka lapangan kerja bagi generasi muda,” ujar anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat itu.
Laurentia menambahkan bahwa Cirebon, sebagai kota transit, kota perdagangan, dan kota wisata sejarah, membutuhkan talenta terlatih dalam bidang pelayanan, pengolahan makanan, hingga kerajinan berbasis budaya.
“Jika Cirebon memiliki model vokasi seperti Baoshan Vocational Education Park dengan teaching factory, kurikulum berbasis kebutuhan industri, dan kemitraan perusahaan maka saya yakin dampaknya akan sangat besar bagi anak muda dan UMKM lokal,” tambahnya.
Kunjungan ke Baoshan Vocational Education Park memperlihatkan bahwa pengembangan pendidikan vokasi tidak cukup hanya membangun sekolah, tetapi harus menciptakan ekosistem industri, pendidikan, pemerintah yang terintegrasi, agar masa depan ekonomi menjadi lebih kompetitif dan inklusif.
Delegasi Partai NasDem ke Tiongkok terdiri dari Rio Okto Mendrino Waas (Ketua Digital dan Siber DPP Partai NasDem), Damianus Bilo (Staf Khusus Ketua Umum Partai NasDem), N.D. Santoso (Koordinator Media Center Partai NasDem), dan Laurentia Mellynda (Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat).
Kunjungan tersebut merupakan rangkaian program bagi Delegasi Partai NasDem dan ASEAN di Tiongkok pada 12 – 19 November, yang difasilitasi International Department of the Communist Party of China.
(NS/KL)