NasDem Selami Ekosistem Zona Industri Teknologi Tinggi Kunming

KUNMING (18 November): Di tengah perlombaan global menuju kendaraan listrik, energi hijau, dan inovasi bioteknologi, Tiongkok membangun salah satu pusat pengembangan teknologi progresif di Asia: Kunming National High-Tech Industries Development Zone. Kawasan itu menampung klaster industri penting mulai dari Cell Industry Cluster (industri baterai), bioteknologi medis, riset stem cell, hingga berbagai pusat R&D yang mengkaji hubungan antara sistem imun manusia dan penuaan biologis (age-related immune decline).

Zona berteknologi tinggi tersebut bukan hanya pusat manufaktur, tetapi ekosistem inovasi yang menghubungkan riset kesehatan, energi baru, industri optoelektronik, dan teknologi masa depan. Dengan dukungan pemerintah Provinsi Yunnan, kawasan itu juga menjadi penghubung strategis Tiongkok dengan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Bagi Delegasi Partai NasDem, kunjungan ke zona industri Kunming, memberi pemahaman tentang strategi industrialisasi dan inovasi masa depan yang terintegrasi. Ketua Delegasi Partai NasDem, Rio Okto Mendrino Waas, menekankan bahwa apa yang dibangun Kunming menunjukkan bagaimana negara menyiapkan masa depan industrinya secara sistemik dan berkelanjutan.

“Yang dilakukan Kunming adalah membangun seluruh ekosistem baterai dalam satu kawasan: riset, material, pabrik cell, sampai daur ulang. Mereka tidak hanya memproduksi, tapi menyiapkan masa depan energi,” ujar Rio seperti dilaporkan N. D. Santoso dari partainasdem.id, Selasa (18/11) dari Kunming, Tiongkok. Menurutnya, Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia perlu mempercepat kesiapan teknologi dan SDM agar tidak hanya menjadi pemasok bahan baku.

“Indonesia punya sumber daya, tetapi untuk menjadi pemain besar kita harus membangun R&D, teknologi produksi cell, serta SDM teknik yang kuat. Zona industri teknologi seperti Kunming menunjukkan model bagaimana itu dilakukan,” lanjutnya.

Namun Kunming tidak hanya bergerak di bidang energi baru. Kawasan ini juga menjadi pusat penelitian medis dan bioteknologi yang menyoroti isu global seperti penurunan sistem imun seiring usia (immunosenescence) dan tantangan kesehatan generasi lanjut usia. Di pusat riset biomedis di dalam zona itu, para ilmuwan melakukan penelitian terkait respons imun, penuaan selular, hingga penggunaan stem cell untuk regenerasi jaringan dan terapi penyakit degeneratif.

Dalam konteks ini, Damianus Bilo, Staf Khusus Ketua Umum Partai NasDem, memberikan pandangan yang lebih luas mengenai relevansi ekosistem riset Kunming bagi Indonesia.

“Mereka tidak hanya membangun pabrik. Mereka juga membangun manusia, membangun pengetahuan, dan membangun budaya inovasi. Ini yang membuat sebuah kawasan bisa melompat cepat,” ujarnya.

Damianus menambahkan bahwa riset kesehatan seperti stem cell dan aging-related immunity adalah bidang yang akan menjadi pilar kesehatan masa depan, terlebih Indonesia sedang menuju struktur demografi tua dalam 20 tahun ke depan.

“Model riset mereka tentang imunitas dan penuaan sangat relevan bagi Indonesia. Kita akan segera menghadapi populasi menua, tantangan penyakit degeneratif, dan kebutuhan terapi regeneratif. Kerja sama biotek seperti ini sangat strategis untuk masa depan kesehatan bangsa,” tegas Damianus.

Menurutnya, integrasi antara teknologi medis, biotek, dan industri energi baru adalah gambaran nyata bahwa ekonomi masa depan akan dibangun dari ilmu pengetahuan lintas sektor. “Kerja sama dengan kawasan seperti Kunming bisa membuka akses pengetahuan yang tidak kita punya. Ini bukan hanya kerja sama ekonomi, tetapi kerja sama membangun masa depan,” jelasnya.

Kawasan Kunming juga relevan bagi Indonesia karena pemerintah tengah mempercepat pembangunan industri baterai nasional, mencari mitra teknologi di bidang biotek, serta memperluas kapasitas riset medis dan vokasi kesehatan. Model riset terpadu Kunming dari laboratorium imunologi, teknologi stem cell, hingga biomanufacturing dalam satu zona memberikan gambaran bagaimana Indonesia bisa memperkuat kesehatan publik dan industri farmasi nasional secara bersamaan.

Delegasi Partai NasDem ke Tiongkok terdiri dari Rio Okto Mendrino Waas (Ketua Digital dan Siber DPP Partai NasDem), Damianus Bilo (Staf Khusus Ketua Umum Partai NasDem), N.D. Santoso (Koordinator Media Center Partai NasDem), dan Laurentia Mellynda (Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat).

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program resmi Delegasi Partai NasDem dan negara-negara ASEAN ke Tiongkok pada 12-19 November, yang difasilitasi International Department of the Communist Party of China (IDCPC).

(NS/KL)

Add Comment