Mori Hanafi Pertanyakan Anggaran Jumbo Pembangunan SPPG
JAKARTA (18 November): Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi, menyoroti rencana pemerintah membangun dapur Sentra Pengolahan dan Penyediaan Gizi (SPPG) dengan anggaran mencapai Rp1,97 triliun pada 2026.
Mori menegaskan perlunya kejelasan terkait dasar perhitungan anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan 222 unit SPPG di berbagai daerah. Menurutnya, dengan total anggaran tersebut, biaya pembangunan satu unit SPPG mencapai kisaran Rp8,5 miliar.
“Kalau saya hitung, satu tempatnya sekitar 8,5 miliar. Padahal di lapangan, rata-rata orang bangun hanya 2 miliar. Ini 8,5, Pak. Mekanisme dan polanya seperti apa?” tanya Mori dalam Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Menteri PU Dody Hanggodo, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/11/2025).
Legislator Partai NasDem itu juga mempertanyakan urgensi pembangunan dapur berskala besar tersebut. Selama ini, menurutnya, dapur komunitas atau dapur umum dapat berjalan secara mandiri dengan partisipasi masyarakat tanpa membutuhkan anggaran sebesar itu.
“Bukankah kalau dapur-dapur itu dibikin secara mandiri oleh orang-orang yang memang mau berpartisipasi? Kalau ini nanti jadi, dapurnya buat siapa?” imbuhnya.
Selain menyoroti biaya pembangunan, Mori meminta penjelasan mengenai sebaran 222 lokasi SPPG, terutama yang direncanakan berada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terpencil (3T). Ia menilai perlu adanya kajian mendalam mengenai efektivitas penempatan fasilitas tersebut.
“Di 3T lebih parah lagi. Ngelayannya cuma 120 orang. Kan daerah terpencil. Saya mohon penjelasan khusus terkait ini, karena ini barang baru,” ujarnya.
Mori menekankan bahwa transparansi mengenai mekanisme pembangunan, skema pelaksanaan, hingga kebutuhan riil setiap lokasi sangat penting mengingat besarnya nilai anggaran yang akan digunakan negara.
Ia berharap pemerintah memberikan penjelasan komprehensif agar pembangunan SPPG dapat benar-benar tepat guna dan tepat sasaran. (Yudis/*)