Akhiri Kunjungan di Tiongkok, NasDem Dorong Pertukaran Budaya Indonesia-Yunnan

YUNNAN (19 November): Tidak banyak yang mengetahui bahwa Provinsi Yunnan, Tiongkok kini memegang peranan baru yang sangat strategis dalam arsitektur geopolitik Asia. Provinsi itu ditetapkan sebagai gerbang utama (gateway) Tiongkok menuju Asia Tenggara dan Asia Selatan, sebuah mandat nasional yang menandai arah besar kebijakan keterbukaan Tiongkok di era Presiden Xi Jinping.

Fakta tersebut menjadi inti pemaparan penutup yang disampaikan Profesor Shu Yuan pada akhir rangkaian kunjungan Delegasi Partai NasDem dan ASEAN ke Tiongkok, 12-19 November. Dekan Institut Penelitian Kondisi Provinsi dan Kebijakan Yunnan, Sekolah Partai Komite Provinsi Yunnan CPC (Akademi Tata Kelola Yunnan) itu menekankan bahwa Yunnan kini bukan lagi daerah pinggiran, tetapi simpul baru yang menghubungkan Tiongkok dengan kawasan Asia.

“Yunnan adalah titik temu alami antara Tiongkok dan Asia Tenggara. Secara geografis, budaya, dan historis, kami adalah jembatan yang menghubungkan dua kawasan besar Asia,” ujar Shu Yuan seperti dilaporkan N.D. Santoso dari partainasdem.id, dari Yunnan, Tiongkok, Rabu (19/11).

Shu Yuan menambahkan bahwa posisi strategis Yunnan didukung oleh mandat langsung pemerintah pusat. “Pemerintah pusat menugaskan Yunnan untuk berada di garis depan keterbukaan tingkat tinggi. Tugas kami adalah membuka pintu seluas-luasnya ke Selatan dan Tenggara, bukan hanya melalui perdagangan, tetapi juga melalui kerja sama sosial dan budaya,” jelasnya.

Menurut Shu Yuan konektivitas Yunnan diperkuat oleh jaringan besar koridor ekonomi, termasuk Bangladesh- China-India-Myanmar Economic Corridor, China-Laos Railway, Greater Mekong Subregion, dan integrasi dengan Greater Bay Area. “Konektivitas darat yang dimiliki Yunnan adalah aset geopolitik. Dengan koridor-koridor itu, kami bisa menghubungkan Tiongkok langsung ke Asia Selatan dan ASEAN dengan cara yang lebih cepat, efisien, dan terintegrasi,” tegasnya.

Kebijakan high-standard opening-up menjadi fondasi utama pembangunan provinsi tersebut. Bukan hanya pada perdagangan atau investasi, tetapi juga modernisasi pelabuhan, digitalisasi e-commerce lintas negara, pembangunan hub-logistik, serta diplomasi budaya.

“Keterbukaan tingkat tinggi berarti keterbukaan yang berkualitas. Kami menyasar kolaborasi jangka panjang yang memberi manfaat bagi masyarakat di kedua sisi, bukan sekadar arus barang dan modal,” paparnya.

Ketua Delegasi Partai NasDem ke Tiongkok, Rio Okto Mendrino Waas, menyampaikan bahwa materi Profesor Shu Yuan membuka ruang kerja sama yang sangat relevan dan strategis bagi Indonesia. Rio menilai bahwa kedekatan geografis dan keterhubungan budaya membuat kerja sama Indonesia-Yunnan sangat potensial untuk segera dijalankan.

“Ada banyak pintu yang bisa kita buka bersama Yunnan. Kolaborasi dapat dimulai dari pertukaran budaya, pelatihan vokasi, hingga pengembangan pusat inovasi. Yunnan memiliki infrastruktur konektivitas yang kuat, sementara Indonesia memiliki modal manusia dan budaya yang sangat kaya. Ini kombinasi yang ideal,” ujarnya.

Rio berharap kerja sama awal dapat dilakukan melalui program-program yang paling mudah dieksekusi, terutama di bidang kebudayaan dan peningkatan kapasitas SDM.

“Kita bisa memulai dari hal-hal yang paling sederhana tetapi berdampak langsung, seperti pertukaran kebudayaan, program vokasi, dan pelatihan teknis. Kerja sama semacam ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk kolaborasi jangka panjang.”

Pemaparan Profesor Shu Yuan ini sekaligus menutup rangkaian kunjungan Delegasi Partai NasDem dan ASEAN ke Tiongkok yang berlangsung 12-19 November, mencakup dialog politik di Beijing, eksplorasi pusat-pusat riset, kunjungan zona industri, hingga diplomasi kebudayaan di berbagai wilayah Yunnan. Seluruh agenda difasilitasi oleh International Department of the Communist Party of China (IDCPC).

Momen ini menegaskan bahwa hubungan Indonesia- Tiongkok ke depan semakin relevan pada level antarwilayah, antarpartai, dan antarmasyarakat. Dengan posisi Yunnan sebagai gerbang baru Tiongkok ke ASEAN, peluang kerja sama Indonesia-Yunnan diproyeksikan semakin luas dalam ekonomi, vokasi, logistik, kebudayaan, dan inovasi sosial.

Delegasi Partai NasDem ke Tiongkok terdiri dari Rio Okto Mendrino Waas (Ketua Digital dan Siber DPP Partai NasDem), Laurentia Mellynda (Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat), Damianus Bilo (Staf Khusus Ketua Umum Partai NasDem), dan N.D. Santoso (Koordinator Media Center Partai NasDem).

(NS/KL).

Add Comment