Pemikiran Tan Malaka Menjadi Inspirasi Perjuangan Bangsa
JAKARTA (24 November): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, M Shadiq Pasadigoe, menghadiri bedah buku ‘Menuju Republik Indonesia’ karya Tan Malaka yang digelar di Perpustakaan Panglima Itam, NasDem Tower, Jumat (21/21/2025).
Dalam forum tersebut, Shadiq menegaskan bahwa pemikiran Tan Malaka dan sejarah perlawanan tokoh-tokoh Sumatra Barat harus terus menjadi inspirasi perjuangan bangsa hari ini.
Kehadiran Shadiq dalam acara itu memiliki makna historis tersendiri. Ia merupakan putra dari Muhammad Saleh Kari Sutan, dikenal sebagai Pakiah Saleh Digoel, pejuang asal Nagari Rao-rao, Sumatra Barat, yang pada 1932 dibuang ke Boven Digoel oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda karena aktivitas perlawanan.
Latar keluarga tersebut menempatkan Shadiq dalam garis keturunan pejuang yang memiliki kedekatan kuat dengan sejarah pergerakan nasional.
Pengasingan ayahnya di Digoel juga menautkan jejak sejarah keluarga Shadiq dengan tokoh-tokoh besar Minangkabau lainnya seperti Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir.
Kesamaan nasib para pejuang ini, menurut Shadiq, memperlihatkan kuatnya arus gerakan kemerdekaan yang lahir dari tanah Sumatra Barat.
Buku yang menjadi fokus diskusi, ‘Naar de Republiek Indonesia’ atau ‘Menuju Republik Indonesia’ (1925), dipandang sebagai salah satu karya visioner Tan Malaka yang lebih awal memperkenalkan konsep republik sebelum Indonesia merdeka.
Gagasan tentang kemerdekaan yang selaras dengan keadilan sosial, kesetaraan ekonomi, dan kedaulatan rakyat menjadi sorotan utama dalam forum tersebut.
Shadiq menyebut bahwa membaca ulang pemikiran Tan Malaka bukan sekadar kegiatan akademik, melainkan langkah penting merawat ingatan kolektif bangsa.
Latar kehidupannya yang dibesarkan di Batusangkar serta tumbuh dalam keluarga pejuang membentuk pandangannya mengenai pentingnya sejarah sebagai fondasi kebangsaan.
Pengalamannya memimpin Kabupaten Tanah Datar selama dua periode hingga kini menjadi anggota DPR RI semakin menguatkan kesadaran itu.
Acara bedah buku ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, antara lain Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya, sejarawan Asvi Warman Adam, akademisi Airlangga Pribadi Kusman, serta Chairunnisa dari komunitas Remaja Bernegara. Diskusi dipandu oleh Wakil Sekjen DPP Partai NasDem, Dedy Ramanta. Perwakilan Malaka Project, Fathia Izzati.
Melalui forum ini, nilai-nilai perjuangan Tan Malaka dan tokoh-tokoh pergerakan asal Sumatra Barat diharapkan terus menginspirasi publik.
Bedah buku ini menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran sejarah serta mendorong generasi kini melanjutkan cita-cita republik sebagaimana diperjuangkan para pendiri bangsa. (Yudis/*)