Teguh Iswara Ajak Kampus Bersinergi Majukan SDM Bidang Teknologi
UJUNG BULU (24 November): Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, menegaskan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan pemangku kebijakan untuk mempercepat penguatan sumber daya manusia di bidang teknologi dan bisnis digital.
Teguh menyebut bahwa pembangunan SDM teknologi tidak dapat dipisahkan dari peran kampus daerah yang menurutnya harus menjadi pusat inovasi sekaligus bagian dari ekosistem pembangunan nasional.
“Turun langsung ke masyarakat adalah cara terbaik memahami kebutuhan daerah. Kampus seperti Bina Adinata harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan itu,” ujar Teguh saat menghadiri ramah tamah di Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Bina Adinata, di Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (23/11/2025).
Sebagai legislator dari Dapil Sulsel II yang meliputi Kabupaten Barru, Bulukumba, Bone, Maros, Pangkajene, Sinjai, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare, Teguh menekankan bahwa kehadirannya merupakan wujud dukungan nyata terhadap penguatan pendidikan tinggi di wilayah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa posisinya di Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, membuka peluang kolaborasi strategis yang dapat dikerjasamakan dengan pihak kampus.
Teguh mengapresiasi perkembangan pesat ITB Bina Adinata yang baru berdiri namun telah berstatus institut dan menunjukkan pertumbuhan signifikan di Sulawesi Selatan.
Ia menilai kampus tersebut memiliki potensi besar untuk masuk peta persaingan regional maupun nasional. Dukungan politik, kata Teguh, akan diarahkan untuk memperkuat dan memperluas ruang gerak institusi pendidikan berbasis teknologi tersebut.
Dalam pemaparannya, Teguh menyoroti relevansi tiga program studi utama yakni Sistem Komputer, Sistem Informasi, dan Bisnis Digital. Ia menyebut ketiganya sejalan dengan arah transformasi digital nasional.
Ia juga mengapresiasi posisi Bina Adinata yang berpotensi menjadi kampus pertama di Sulsel yang meluluskan sarjana Bisnis Digital.
“Ini momentum besar. Lulusan harus siap menjadi agen perubahan di era teknologi, terutama menghadapi perkembangan AI dan digital disruption,” tegasnya.
Sebagai Ketua Forum Insinyur Muda (FIM) Sulawesi Selatan, Teguh turut mendorong mahasiswa mengejar gelar insinyur dan sertifikasi profesional. Ia mengingatkan bahwa kebutuhan tenaga insinyur di Indonesia masih tinggi, yakni mencapai kekurangan 7.500 insinyur per satu juta penduduk.
Menurutnya, pasar kerja untuk lulusan teknologi dan bisnis digital akan semakin terbuka bagi mereka yang tersertifikasi.
Selain keahlian teknis, Teguh menekankan pentingnya karakter, etika, dan budaya belajar berkelanjutan. “Selain ilmu, adab harus dijaga. Itu modal utama memasuki dunia kerja,” ujarnya.
Menutup pertemuan, Teguh menyatakan komitmennya membuka ruang komunikasi dan kolaborasi bagi kampus. Meski pemerintah pusat memiliki keterbatasan anggaran, ia memastikan akan berupaya maksimal mendorong peluang yang dapat diakses daerah.
“Yang terpenting adalah komunikasi terjaga. Dari situ, berbagai bentuk dukungan bisa dirumuskan,” jelasnya. (Yudis/*)