Cheroline Minta Penambahan SPBU dan Kuota BBM Papua Barat

JAKARTA (24 Noveber): Anggota Komisi XII DPR RI, Cheroline Chrisye Makalew, menyoroti kondisi distribusi BBM di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, yang dinilai belum memadai dan menimbulkan antrean panjang bagi masyarakat.

Legislator dari Daerah Pemilihan Papua Barat itu meminta penambahan jumlah SPBU dan kuota BBM sebagai solusi konkret bagi warga setempat.

“Kondisi ini kami alami karena antrean panjang yang terjadi di Kabupaten Manokwari ini bukan baru 1–2 bulan atau 1–2 tahun. Ini sudah terjadi sejak saya masih sekolah hingga hari ini,” ujar Cheroline dalam RDP kedua Komisi XII DPR dengan Ditjen Migas, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025).

Ia menekankan bahwa dari enam SPBU yang ada di Manokwari, hanya dua yang berstatus public service obligation (PSO).

Dia menyebut telah menyampaikan permintaan peningkatan jumlah SPBU PSO menjadi tiga, serta kuota BBM dari 10 KL menjadi 15 KL kepada direksi Pertamina.

Cheroline juga menyoroti keterbatasan jam operasional SPBU, yang hanya melayani masyarakat dari pukul 08.00 hingga 14.00, Senin sampai Jumat. Situasi ini menimbulkan kesulitan tambahan bagi warga yang membutuhkan pasokan BBM untuk kebutuhan harian maupun usaha lokal.

Selain SPBU, ia menekankan perlunya perhatian terhadap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang hanya tersedia satu unit di Manokwari.

Menurut Cheroline, jumlah tersebut belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ribuan nelayan tuna dan komunitas nelayan lainnya di wilayah tersebut.

“Dengan kondisi SPBN cuma 1, itu mana cukup. Harapan kami aspirasi ini bisa ditindaklanjuti dan ada solusi konkret,” ujarnya.

Cheroline menegaskan pentingnya respons cepat dari pihak terkait, termasuk Pertamina dan BPH Migas, agar masalah distribusi BBM di Manokwari segera teratasi.

Ia berharap keputusan konkret dapat dihasilkan dalam pertemuan hari itu untuk meningkatkan pelayanan dan ketersediaan energi bagi masyarakat Papua Barat. (Yudis/*)

Add Comment