NasDem Temui Menteri Industri Pertahanan Australia, Demokrasi Harus Beri Solusi Nyata
CANBERRA (27 November): Delegasi anak muda Partai NasDem melanjutkan rangkaian kegiatan politik di Canberra, Australia dengan menggelar pertemuan bersama Minister for Defence Industry and Pacific Island Affairs Australia, (Menteri Industri Pertahanan dan Urusan Asia Pasifik), Pat Conroy di Gedung Parlemen Australia, Canberra, Kamis (27/11).
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Partai NasDem berdiskusi mengenai arah kebijakan pertahanan, stabilitas kawasan Asia Pasifik, serta dinamika politik global yang saat ini dihadapi banyak negara demokrasi, termasuk meningkatnya polarisasi dan menguatnya kelompok kanan ekstrem di berbagai belahan dunia.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah bagaimana membangun solidaritas global antarpartai politik progresif di tengah tren populisme dan menguatnya narasi kanan ekstrem. Saat ini, Australia memilih menerapkan kebijakan sentris (centrist policies), yaitu mengambil posisi kebijakan moderat dan rasional untuk merespons tekanan politik dari kelompok kanan yang semakin ekstrem.
Pendekatan itu dinilai efektif di mana pemerintah memilih fokus pada isu-isu riil yang menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti akses layanan kesehatan melalui Medicare, pengendalian biaya hidup (cost of living), dan keadilan sosial-ekonomi. Dengan begitu, publik diajak menilai secara rasional mana kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan sehari-hari mereka, dan bukan sekadar narasi identitas.
Perwakilan delegasi Partai NasDem, Fahrudin Mualim menyampaikan bahwa pengalaman politik di Australia tersebut memberi pelajaran penting bagi demokrasi di Indonesia.
“Kami melihat bagaimana pendekatan kebijakan sentris justru dapat membuka ruang bagi program-program progresif untuk masuk lebih kuat ke masyarakat. Ketika kelompok kanan sibuk membangun politik identitas yang membelah, justru pemerintah mendorong narasi tentang kebutuhan nyata rakyat, soal kesehatan, biaya hidup, dan kesejahteraan,” ujar Fahrudin dari Canberra.
Ia menambahkan, solidaritas global antaraktor politik progresif perlu dibangun bukan hanya dalam tataran wacana, tetapi juga melalui pertukaran pengalaman kebijakan konkret.
“Demokrasi hari ini tidak cukup hanya bertahan, tetapi harus mampu menjawab keresahan rakyat dengan solusi nyata. Inilah yang kami pelajari dari Australia, bahwa program sosial seperti Medicare dan kebijakan pengendalian biaya hidup menjadi alat penting untuk menghadapi distraksi politik ekstrem,” imbuhnya.
(FM/KL)