a

NasDem Apresiasi Malaysia Tak Terpengaruh Isu SARA dalam Pemilu

NasDem Apresiasi Malaysia Tak Terpengaruh Isu SARA dalam Pemilu

RANTAU PRAPAT (10 Mei): PARTAI NasDem mengucapkan selamat kepada Malaysia yang telah berhasil melaksanakan pemilihan umum yang aman dan damai.  Ketua DPP NasDem bidang Hubungan luar Negeri Martin Manurung secara khusus mengapresiasi kedewasaan rakyat Malaysia yang tidak termakan isu SARA.

"Selamat kepada rakyat Malaysia yang sudah lebih dewasa berdemokrasi sehingga tidak termakan hasutan SARA," ujar Martin dalam keterangan medianya, Kamis, (10/5).

Kemenangan Pakatan Harapan (PH) yang kini dipimpin oleh Mahathir Mohammad adalah sebuah perjuangan panjang. Perjuangan tersebut telah berlangsung selama puluhan tahun.

"Ibarat menenun kain, satu persatu simpul disatukan untuk membentuk barisan koalisi yang lebih kuat," tuturnya.

Sebelumnya, PH ialah koalisi yang bernama Pakatan Rakyat (PR) dengan beberapa anggota partai koalisi yaitu Democratic Action Party (DAP), Partai Islam Se-Malaya (PAS) dan Partai Keadilan Rakyat (PKR). Koalisi ini dipimpin Anwar Ibrahim. Namun, setelah mencoba dalam dua kali Pemilu, PR belum berhasil memperoleh kursi yg cukup untuk membentuk pemerintahan.

"Meskipun sempat menang besar di bbrp negara bagian," ungkapnya.

Eksistensi keberadaan PR sempat diuji dengan keluarnya salah satu partai koalisi yaitu PAS. PAS merupakan partai Malaysia yang menggunakan basis agama. Bahkan, PR sempat mendapat tuduhan sebagai gerakan berbasis etnis dan agama minoritas.

"Akan tetapi, parpol-parpol yang tergabung dalam PR tidak menyerah. Mereka tetap bergerak melawan stigma SARA tersebut dengan pengorganisasian gerakan rakyat," jelas Martin. 

Gerakan rakyat tersebut selanjutnya diberi nama BERSIH. Gerakan ini sempat membludak di Kuala Lumpur dalam aksinya menuntut pertanggungjawaban korupsi di pemerintahan. Pada gerakan BERSIH di KL itulah bergabung mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad yang memperkuat PR.

"Pelajaran dari Malaysia adalah stigmatisasi isu SARA tidak laku lagi di Malaysia. Rakyat Malaysia ingin koreksi atas jalannya pemerintahan untuk lebih bersih dan akuntabel," jelas Martin. (Uta/*)

Add Comment