Obat-obatan Masih Terus Dibutuhkan

PIDIE JAYA, ACEH (20 Desember): Tim Kesehatan Badan Rescue NasDem (TK-BRND)yang saat ini sedang membantu korban bencana gempa di Aceh, terus mengalami kekurangan obat-obatan.

“Sesungguhnya obat-obatan yang dikirim sudah banyak, tapi jumlah korban gempa yang harus ditangani juga banyak. Makanya kami yang ada di lapangan, merasakan terus kekurangan obat obatan tersebut,” ungkap Yudhi Aulia Rakhman, Koordinator TK-BRND, Selasa, (20/12) dari Pidie Jaya, Aceh.

"brnd-20122"

Lebih jauh Yudhi juga menuturkan, obat-obatan tersebut harus dicari di Banda Aceh atau harus didatangkan dari Jakarta.

“Untuk mendatangkan obat-obatan itu kalau dari Jakarta butuh waktu 2-3 hari untuk sampai di Pidie. Bukan serba salah ya, stock kita cukup banyak, tapi jumlah pasien juga sangat tinggi,” tambah Yudhi, yang sudah sejak hari pertama keberangkatan TK-BRND belum meninggalkan lokasi dan masih mengkoordinir relawan kesehatan.

Banyaknya korban bencana yang harus ditangani paling tidak memang terlihat dari jumlah warga yang dilayani TK-BRND. Setiap hari, setidaknya lebih dari 1000 warga yang terlayani.  Angka ini paling tidak didapatkan setelah tim kesehatan kloter ke dua yang menggantikan kloter pertama.

"brnd-20126" "brnd-20124"

“Ini artinya masyarakat memang masih sangat membutuhkan kehadiran tim kesehatan. Kalau per hari mencapai 1000 pasien lebih yang harus dilayani, memang kebutuhan kesehatan pasca gempa menjadi hal yang sangat penting,” papar Yudhi.

Hari ini, pemeriksaan di hari ke 12, akan dilangsungkn di Gampong  Meuko Dayah, Kabupaten Pidie. Seperti biasa tim akan dibagi menjadi 3 tim.

"brnd-20121"

“Dua tim ada di lapangan keliling desa, dan satu tim ada di Posko Induk,” terang Yudhi.

Sementara itu, Yusri, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Pidie Jaya mengatakan, kegiatan rescue pagi ini terfokus di pedalaman yang dulunya markas gam dan juga memiliki dampak gempa 7 Desember.

“Lokasinya di Kecamatan Bandar Baru.  Pagi di Desa Jiem Jiem, dan sorenya di Desa Blang Sukon. Sedangkan tim satunya lagi di Kecamatan Bandar Dua. Pagi di Desa Alue Sane, dan sore di Desa Muko Dayah,” jelas Yusri, yang terus menemani TK-BRD sejak awal.

Lebih jauh Yusri juga mengatakan, peran DPD NAsDem Pidie Jaya yang utama adalah membangun koordinasi dengan koordinator lapangan.

“Jadi tugas kami mengkoordinasikan antara tim kesehatan Badan Rescue NasDem di tempat pengungsian dengan Kepala Desa serta melakukan survey. Sehingga dapat menetapkan jadwal dan lokasi yang akan dikunjungin oleh tim badan rescue untuk memberikan layanan kesehatan,” jelas Yursi yang masih terlihat energik membantu TK-BRND.

Di samping itu DPD NasDEm Pidie juga mendampingi tim rescue melakukan koordinasi denga pihak Pemda/BNPB. (*)

Add Comment