Duka Lathifa atas Kecelakaan Kapal Laut di Jember
JEMBER, (19 Juli): Co-Founder The Maritime Society, Hj. Lathifa M. Al Anshori, B.Sc.,
M.A. yang juga kader NasDem menyampaikan
rasa dukanya atas kejadian musibah kecelakaan lalu lintas laut yang
mengakibatkan kapal tenggelam.
Ia mengucapkan duka citanya kepada para korban dan keluarga kecelakaan
laut yang terjadi pagi ini Kamis (19/7) di Pantai Puger, Jember, Jawa Timur. Kata
dia, kecelakaan yang menelan korban 21 orang ABK akibat gelombang setinggi 4
meter ini semestinya bisa dihindari.
“Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga
dari Saudara Cecep, Hasan, Soim, Ulum, dan Hadi. Semoga kelurga yang
ditinggalkan diberikan ketabahan dan amal diterima oleh Allah SWT. Juga semoga
ke tujuh orang lainnya dapat segera ditemukan,” katanya kepada partainasdem.id
Lathifa sangat menyayangkan jika kecelakaan laut dianggap
semata-mata sebuah force majeure. Menurutnya dengan kemajuan teknologi pada
satelit, sonar, radar, dan komunikasi, juga ilmu klimatologi dan hidrografi,
peringatan dini kepada kapal-kapal yang akan berlayar dapat dilakukan.
“Gelombang setinggi 4 meter pada dasarnya tidak
semerta-merta sebuah anomali, tetapi ada indikasi dan pola. Jadi, jika
tiba-tiba kapal retak, bocor, atau semacamnya, dengan atau tanpa keterlibatan
alam, maka ada perlunya kita meredifisi arti force majeure,” tambahnya.
Menurutnya dapat dibedakan secara sangat jelas mana yang kecelakaan
akibat natural caused dan mana yang diakibatkan dari kelalaian manusianya. Tapi
ia pun tetap salut dan semangat untuk Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
(KSOP) yang berusaha membuat aturan pelayaran dilaksanakan secara tertib.
“Salut juga pada tim Polres Jember, Posal Puger, Basarnas
dan BNPB (BKO kedua badan tersebut), Polsek dan Koramil Puger, juga tim medis
serta masyarakat yang tanpa pamrih dan kenal lelah mengupayakan penyelamatan
korban,” terangnya.
Bacaleg NasDem untuk Dapil Jawa Timur ini pun terus
mengibarkan semangat dan optimismenya untuk kebangkitan dan kemajuan bidang
kelautan di Indonesia. Menurutnya sudah saatnuya Indonesia menjadi poros
maritim dunia.
“Majulah Indonesiaku, majulah kebaharian dan kemaritiman
Indonesia,” pungkasnya.