Isi Reses dengan Pengobatan Gratis
KUDUS, JATENG (2 Januari): Mengisi masa reses, Ir. Ali Mahir,MM kembali melakukan kegiatan pengobatan gratis di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Gribig Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Warga menyambut antusias mengikuti kegiatan pengobatan ini. Selain bisa memeriksakan kondisi kesehatan, warga juga mendapatkan bingkisan berupa sembako.
“Saat ini perlu meningkatkan pelayanan kesehatan terutama bagi warga yang kurang mampu sehingga mereka bisa menikmati kesehatannya. Apalagi dengan kondisi cuaca di musim penghujan, rawan terhadap gangguan kesehatan,” ungkap Ali Mahir.
Legislator asal Jawa Tengah II ini juga menyampaikan, pemerintah harus bisa lebih memperhatikan masalah kesehatan di masyarakat. Banyak keluhan di masyarakat program kesehatan belum tepat sasaran.
“Masih banyak masyarakat tidak mampu belum mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun menjadi peserta PBI BPJS. Salah satu penyebabnya karena pemerintah belum menggunakan data yang update,” ujar Ali Mahir.
Lebih jauh disampaikan politisi NasDem ini, oleh karena itu perlu segera dilakukan update data sehingga masyarakat yang tidak mampu bisa ter-cover program kesehatan pemerintah baik berupa KIS maupun BPJS.
Di sela kegiatan pengobatan gratis, Ali Mahir juga melakukan dialog dengan masyarakat. Salah satu warga menanyakan tentang isu tenaga kerja asing (TKA), khususnya dari Cina.
“Soal tenaga kerja asing, terutama dari Cina yang sekarang sedang ramai dibicarakan, perlu disikapi secara serius oleh pemerintah di daerah. Pengawasan tenaga kerja asing perlu ditingkatkan. Pemerintah daerah punya kewenangan terhadap pengawasan TKA di daerahnya,” jawab Ali Mahir.
Pemerintah daerah perlu menyiapkan perangkat pengawasan terhadap TKA, termasuk menyiapkan perangkat hukum seperti perda.
Namun demikian, Ali Mahir berpesan, agar masyarakat bisa lebih pintar dalam menyaring berita yang beredar terkait TKA di media sosial.
“Karena berita yang beredar belum tentu kebenarannya. Jangan sampai kita termakan oleh berita atau isu yang tidak bertanggung jawab. Apalagi berita dan isu yang beredar sudah mengarah pada etnis tertentu yang bisa mengakibatkan ujaran kebencian. Kita harus terus menjaga kerukunan di masyarakat, Bhinneka Tunggal Ika harus kita tegakkan,” pungkas Ali Mahir.(*)