Korban Bersyukur Didatangi Rescue NasDem
MATARAM (25 Agustus): Duka masih menyelimuti wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca dilanda bencana gempa bumi. Gempa pertama kali mengguncang wilayah 1.000 masjid ini pada 29 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 magnitudo. Belum sepenuhnya bangkit, gempa susulan terus menerus terjadi dan untuk sementara mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perkantoran, pendidikan dan ekonomi.
Lebih dari 73 ribu bangunan rusak parah, 515 warga meninggal dunia, 7145 penduduk luka-luka dan 431 ribu orang lainnya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Penanggulangan bencana gempa Lombok mendapat perhatian dari banyak pihak salah satunya Badan Rescue Partai NasDem (BRND).
Tim yang terdiri dari tenaga dokter dan paramedis itu untuk memperkuat pelayanan kesehatan dan pemulihan pasca bencana diterbangkan ke dalam dua gelombang ke Lombok.
Gelombang pertama tiba di Lombok tanggal 8 Agustus 2018 dengan total kekuatan 33 orang yang terdiri dari 15 dokter, 15 paramedis dan 3 bagian umum.
Ketua Badan Rescue Partai NasDem (BRND) Hariadi Anwar (Ade Anwar) menjelaskan relawan yang berangkat dalam misi kemanusiaan ini merupakan tenaga kesehatan yang sudah berpengalaman dalam penanganan pasca bencana.
“Tim relawan yang kita bawa ke tempat- tempat bencana itu adalah mereka yang kita tahu sudah pengalaman dan rata-rata adalah tim dokter yang sudah lama ikut dengan kita,” jelas Ade Anwar.
Selain itu kata Ade lagi, pihaknya juga telah memberikan kesempatan kepada relawan yang terpanggil hatinya dan memiliki keinginan kuat untuk bisa bergabung dalam misi kemanusian ini.
“Rescue NasDem dibentuk untuk tugas sosial bukan mengajak relawan ini berpolitik tapi bagaimana mereka mendharma baktikan dirinya kepada kegiatan kemanusiaan,” katanya.
Rescue NasDem sendiri bertugas untuk memberikan layanan kesehatan dengan menyisir wilayah yang belum terjangkau perhatian.
Tak jarang tim rescue yang dibagi ke dalam beberapa kelompok ini harus menapaki gunung dan perbukitan guna bertemu para pengungsi.
Rescue NasDem sendiri membawa sedikitnya 1 ton obat-obatan serta peralatan bedah ringan yang pendistribusiannya dilakukan di sekitar wilayah Lombok Utara yang merupakan titik pusat bencana.
Ahmad Fudholli, dokter BRND mengatakan gerak hati terdalamlah yang mengantarkan langkahnya sampai di Lombok. Bagi dokter Ahmad, memberikan pelayanan dan melihat masyarakat tersenyum menjadi satu kepuasan batin tersendiri.
“Itu panggilan dari hati nurani . Mungkin Allah telah menggetarkan hati saya untuk datang ke sini. Buat saya ini tujuan Lillahitaala. Hidup dan mati di tangan Allah. Kita sudah berbuat yang terbaik,” ungkapnya.
Supardi, salah satu warga korban bencana gempa Lombok, dalam siaran Metro TV sangat berterimakasih lantaran bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari Rescue NasDem terutama kepada anak-anak di pengungsian.
“Kami syukur sudah didatangi. Kami senang, bantuan seperti ini akhirnya sampai ke kami juga,” tukasnya.(*)