Miranda Vera ‘The Real Fighter’
JAKARTA (8 September): Pagi itu tahun 1998 di Jakarta, wanita kelahiran Yogyakarta 28 Juli 1979 ini membuka perjalanan baru dalam hidupnya. Anak kedua dari empat bersaudara buah hati pasangan Indarajaya dan Endang Utaminingsih ini memilih Ibu Kota sebagai medan laga yang baru setelah tidak merasa sesuai dengan pilihan terdahulu.
Menggeluti olah raga Taekwondo sejak usia sepuluh tahun adalah awal cerita panjang perjalanan hidupnya dimulai. Bagaimana tidak, masyarakat luas bisa mengenalnya berkat sederet prestasi yang akan dikenangnya hingga 1.000 tahun ke depan.
Emas di kejuaraan-kejuaraan daerah Yogyakarta, atlet putri terbaik yang diraih dua kali berurutan tahun 1995 dan 1997 hingga kalungan medali silver di Kejurnas senior LG Cup 1998 menjadi catatannya.
Ibu lima orang anak ini sempat melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran UGM melalui jalur Penelusuran Bakat Atlet Daerah (PBAD), tapi kemudian memilih hijrah lantaran merasa tak sesuai dengan keputusan yang sudah diambil. Ia pun mencoba peruntungan baru ke Jakarta.
Miranda Vera Yulianti saat ini tergabung dalam keluarga besar Partai NasDem. Baginya belajar bela diri bukan untuk mengalahkan orang lain, tetapi penting untuk menempa diri sendiri.
“Mulai latihan taekwondo usia 10 tahun, dan berhasil meraih prestasi atlet putri terbaik di usia belia sewaktu duduk di bangku SMP Negeri 8 dan SMA 11 Yogyakarta,” katanya kepada partainasdem.id.
Dunia itu masih digelutinya hingga saat ini dengan melatih anak-anak usia 5 hingga 20 tahun yang sedang bersiap mengikuti kejuaraan Wali Kota Cup Yogyakarta 22-23 September 2018 nanti.
Keahlian Vee begitu ia kerap disapa dalam beladiri mengantarkannya ke beberapa judul film dan sinetron. Pertemuannya dengan Dede Yusuf menjadi pembuka kesempatannya beradu akting bersama Ari Wibowo, Karina Suwandi hingga Joe Taslim.
Perempuan yang hobi jalan-jalan ini pun mendapat kesempatan bermain dalam sinetron Zig-Zag di Kompas TV bersama Sutradara Willy Dozan dan sinetron drama Koboy Junior di RCTI berperan sebagai Mama Rossa di tahun 2011-2012.
Keinginan berakting dalam dunia laga ternyata masih belum pupus, dan terakhir sempat bergabung lagi bersama Joe Taslim dan Donny Alamsyah, dalam serial Tunggu Giliran Kalian (TGK) di Kompas TV.
Perempuan yang juga sempat belajar Aikido ini pun masih ingin melebarkan sayapnya. Ia berharap suatu saat ada kesempatan untuk bisa merilis album dan menghasilkan karya-karya terbaik.
Olahraga taekwondo bukan saja melatihnya untuk memahami banyak hal baru. Olahraga ini juga membuatnya tegar menjalani hidup sebagai seorang single fighter.
“Yang paling susah adalah mengalahkan diri sendiri,” ungkapnya.
Bagi perempuan satu ini, NasDem adalah rumah kedua, yang sekarang rasanya semakin hangat untuk menjadi tempat membuka wawasan dan cakrawala keilmuan baru.
“Kegiatan sehari-hari, tetap melatih taekwondo, supaya tetap mengasah diri dan berbagi ilmu,” terangnya.
Perempuan yang makin religius ini terkagum dengan figur Ketua Umum Surya Paloh ditambah keramahan sosok Lestari Moerdijat (Mbak Rerie) yang menurutnya sudah seperti bunda sendiri yang sabar mendidik untuk semakin kompak dan saling mendukung satu sama lain.
“Masih sering berkaca-kaca, kalau melihat Bapak Surya Paloh yang dengan kearifan seorang negarawan bisa menjadi sosok ayah yang selalu menginspirasi kaum muda untuk mau mencintai sungguh-sungguh bangsa ini dan membangun dengan segenap jiwa raga,” ungkapnya.
Kehadirannya di acara Pekan Orientasi Caleg DPR RI NasDem di Hotel Mercure Ancol beberapa pekan lalu menjadi pengalaman yang cukup berkesan.
Awalnya Vee, begitu dia akrab disapa, mengaku tidak cukup gereget untuk terjun ke jagat politik tanah air tetapi melihat semangat keluarga besar NasDem ia merasa begitu terenyuh dan siap membuka medan laga besar.
“Selalu mendukung dan mendoakan, jiwa dan raga perjuangan kami bersama di NasDem,” katanya.
Kehadiran Presiden Jokowi di acara itu, Vee melihat langsung kerendahhatian dan tutur kata Jokowi yang begitu sederhana.
Calon legislatif DPR RI Dapil Jawa Tengah V nomor 6 ini bahkan mengaku dapat merasakan dan meresap makin dalam ke kalbunya bahwa sosok pemimpin itu memang pantas seperti Jokowi yang bekerja dengan hati sederhana dan apa adanya.
“Tidak peduli orang lain merendahkan, tetapi beliau-beliau ini selalu berusaha membuat orang lain jadi bisa menghargai dirinya sendiri lebih baik lagi dan lagi,” katanya.
Harapan Vee, NasDem akan sungguh-sungguh menjadi tulang punggung bangsa yang tetap teguh dengan misi restorasinya, yang memperbaiki, memulihkan, mengembalikan, mencerahkan seluruh bangsa ini menuju bangsa yang besar mencapai masa jayanya.
“Vee bersama keluarga besar di NasDem semua akan selalu siap ada dan sedia mendarmabaktikan diri untuk bangsa ini. Doakan bisa istiqomah. Hijrah itu mudah, istiqomah yang lebih sulit,” tutupnya.(*)