NasDem Minta Cegah Penyebaran Intoleransi

JAKARTA (17 Oktober): Anggota Komisi X DPR RI Yayuk Sri Rahayuningsih meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar ada upaya sungguh-sungguh mengatasi opini intoleran yang telah masuk dalam lingkungan pendidikan.

Yayuk mengatakan itu akibat akhir-akhir ini banyak kasus intoleran yang terjadi dalam dunia pendidikan. Seperti guru yang mendoktrin atau mengajarkan kebencian kepada anak didiknya untuk anti-Jokowi, viral video sekumpulan anak sekolah yang mengenakan seragam pramuka berteriak-teriak 'ganti presiden'.

 

Yang paling baru adalah rilis penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang menunjukkan bahwa terdapat cukup banyak guru memiliki opini intoleran pada pemeluk agama lain.

“Sebagian besar guru loh, ini acaman serius bagi anak-anak, juga acaman serius bagi ke Indonesiaan kita. Makanya harus ada usaha sunggguh-sungguh untuk mengatasinya,” tegasnya di gedung DPR, Senayan, Rabu (17/10).

Menurut Yayuk, pemerintah jangan sampai pasif, lantas menunggu sekolah-sekolah terjebak pada perbuatan intoleran.

“Setelah heboh, atau tunggu terjadi dulu baru bereaksi. Ini tentu cara yang salah. Saya minta menteri agar data ini menjadi perhatian dan mengambil tindakan,” ujarnya.

Lebih jauh Yayuk menegaskan, lingkungan pendidikan memiliki posisi strategis dan guru-guru mempunyai peran penting dalam pembentukan sendi-sendi pemikiran siswa. Sebab itu  kementerian terkait tak cukup hanya dengan penegakan aturan yang tegas tanpa kompromi, tapi juga perlunya mengedepankan pencegahan.

Diberitakan sebelumnya, hasil penelitian PPIM menunjukan ada 57% guru memiliki opini intoleran, serta 37,77% keinginan guru untuk melakukan perbuatan intoleran atau intensi-aksi.(*)

Add Comment