Mantan Kajati Jatim Siap Perangi Korupsi dari DPR
SURABAYA (19 Oktober): Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, ES Maruli Hutagalung sedang bersiap menyambut Pemilu Serentak 2019. Namanya masuk dalam 575 daftar caleg Partai NasDem DPR RI. Tokoh olahraga catur nasional yang satu ini maju di Pileg 2019 dari Partai NasDem Dapil Jawa Timur 1 nomor urut 2.
Meski syarat pengalaman dan berbagai jabatan strategis pernah dijabatnya tidak membuat Maruli acuh dengan lingkungan sekitarnya. Peraih gelar FIDE dan penggagas kejuaran catur hingga level internasional ini kerap menjumpai masyarakat di warung-warung kopi pinggir jalan.
Maruli dikenal garang terhadap koruptor. Namanya bahkan begitu ngetop di masyarakat lantaran kerap menangkap tersangka korupsi. Maruli sendiri mengaku hobi menahan koruptor, dan dia nyenyak tidur setelah menahan tersangka kasus korupsi.
Sewaktu menjadi Kajati Jatim, Maruli aktif menggerakkan olahraga catur hingga level internasional. Menurutnya selain demi pembinaan olahraga kegiatan catur juga dapat meningkatkan kemampuan para jaksa menghadapi koruptor yang berbelit dan penuh tipu muslihat.
“Bagi saya, olahraga catur sangat spesial. Ia tak hanya sebuah permainan, melainkan juga memberi kita latihan mencari jalan keluar,” ungkapnya.
Dalam upaya pemberantasan korupsi Maruli mengaku kerap menjumpai jalan buntu tapi berkat olahraga catur yang mengajarkannya banyak hal ia selalu menemukan jalan keluar.
“Saya selalu bisa mencari solusinya. Karena sudah terlatih menembus barikade prajurit, benteng, para panglima, dan kemudian menangkap sang raja,” tukasnya.
Ia dikenal luas sebagai jaksa pemberani yang berhasil membongkar berbagai kasus korupsi besar di daerah-daerah. Ratusan miliar rupiah kekayaan negara berhasil diselamatkannya. Ia pun dikenal sebagai jaksa berprestasi.
Beberapa penghargaan di antaranya adalah menyabet peringkat I kejaksaan tinggi terbaik dalam penanganan tindak pidana korupsi dan jaksa pertama peraih citra pelayanan prima dari Presiden RI.
Maruli mengungkapkan sejak ia kecil, orang tua mendidiknya untuk selalu bertanggung jawab dalam setiap amanah yang diemban.
Keyakinan Maruli adalah dalam setiap jabatan yang diberikan kepada seseorang maka ia tak cukup hanya menjaganya tapi juga harus berani. Sebab ia meyakini masih banyak kepentingan warga dan masyarakat yang bergantung pada kinerjanya sebagai penegak hukum.
“Makanya, saya tidak pernah meremehkan pekerjaan saya di manapun ditempatkan,” tegasnya.
Maruli telah bertugas di banyak daerah di Indonesia, mulai Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, DKI Jakarta, hingga terakhir memimpin Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Ia mengaku akan selalu berusaha keras dan semaksimal mungkin menangkap dan memerangi tindak pidana korupsi dan semua yang merugikan negara.
“Ketakutan itu menular. Begitu juga keberanian. Karena itu, keberanian dalam pemberantasan korupsi harus terus menerus disampaikan berulang-ulang,” tegasnya.(*)