Korban Bencana Sulteng Masih Butuh Banyak Bantuan

PALU (23 Oktober): Penanganan korban pasca gempa, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, bukan pekerjaan mudah.

Anggota Komisi VII DPR-RI Ahmad M Ali mengemukakan gempa, likuifaksi dan tsunami tidak hanya terjadi di satu wilayah tertentu, melainkan beberapa daerah.

"Bukan hanya di satu titik  bencana terjadi, tapi banyak. Karena itu butuh kerja ekstra, butuh orang banyak, butuh bantuan banyak, karena dampak dari bencana itu sangat luas," katanya di Palu, Selasa (23/10).

Bendahara Umum Partai NasDem ini mengaku  sampai saat ini berdasarkan pantauannya di lapangan, masih ada korban gempa, likuifaksi, dan tsunami yang belum mendapat tenda yang layak.

Masih ada pengungsi atau korban yang membuang kotoran sembarangan karena tidak ada sarana MCK di lokasi pengungsian.

Hal itu, menurut dia merupakan suatu fakta yang ditemukan di lapangan, yang perlu di tangani.

Namun, Ahmad Ali juga menegaskan, kondisi itu tidak dapat disimpulkan bahwa pemerintah tidak bekerja. Banyak orang, kata Ahmad Ali, mulai dari unsur pemerintah, swasta dan relawan telah bekerja dengan baik untuk korban gempa, likuifaksi dan tsunami.

Ketua Fraksi NasDem di DPR-RI itu juga mengemukakan banyak desa yang rusak, banyak warga yang harus ditanggulangi pemerintah pasca gempa, sehingga masyarakat atau korban yang belum mendapat tenda yang layak, bukan berarti bahwa pemerintah lalai.

Karena itu, kata dia, daerah ini masih membutuhkan banyak orang,  membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari pemerintah dan sebagainya untuk membangkitkan masyarakat.

"Kita sedang berada di masa transisi pasca gempa, yaitu memindahkan masyarakat dari tenda-tenda pengungsian yang tidak layak ke lokasi hunian sementara," kata Ahmad Ali.(*)

Add Comment