Surya Diminta Jadi Pembina Ikhwanul Muballighin
TASIKMALAYA, JABAR (5 Februari): Selepas melakukan konsolidasi dengan Kader NasDem di Tasikmalaya, Surya Paloh melanjutkan perjalanannya menghadiri kongres ketiga organisasi Ikhwanul Muballighin di Pondok Pesantren Miftahul Huda.
Dalam kongres tersebut Paloh bersilaturahmi dengan para alim ulama.
"Kita di sini saling memberi, saling bisa untuk mengapresiasi, saling, menghormati, menyayangi begitulah bangsa ini. Jadi ini saya anggap para kiai dan sekaligus sahabat ya. Yang memang kita hidup bersama, tinggal bersama, menyalurkan pikiran bersama. Insya Allah barangkali akan memberikan arti yang lebih baik bagi kemajuan bersama," ujar Surya Paloh dalam sambutannya.
Sementara itu, pimpinan pondok pesantren Miftahul Huda KH Asep Ahmad Mausul Affandi mengapresiasi kunjungan Surya Paloh. Ia menegaskan dengan kunjungan ini memberikan pelajaran mengenai kemandirian yang ada di pesantren.
"Saya bilang Indonesia belum merdeka. Karena belum merdeka, belum merdeka kemandiriannya, kemandirian berfikir, kemandirian ekonomi, itu belum ada. Kemerdekan itu harus utuh, harus mandiri," katanya.
Surya Paloh juga diminta menjadi dewan pembina oleh Ikhwanul Muballighin. Namun Paloh mengaku akan mempertimbangkan hal tersebut.
"(Menjadi dewan pembina) paling berat itu, kehormatan tapi berat. Nanti saya akan coba rundingkanlah. Kan bisa juga dewan pembina itu langsung dan tidak langsung, tapi spiritnya, nawaitunya, saya pikir ada kejujuran ada keikhlasan dan konsistensi bersikap dan memberikan kontribusi," katanya.(*)