NasDem dan Cara Modern Memilih Kandidat Politik
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 sudah terlaksana relatif mulus. Kompetisi antarkandidat beserta partai politik pengusung di daerah tinggal memasuki tahap pengesahan.
Memahami Arus Demokrasi Modern
Demokrasi merupakan arah dan tuntunan bangsa Indonesia, kuatnya tonggak demokrasi didasari oleh kepercayaan masyarakat tentang kebebasan berpendapat mengutamakan keinginan demi kepentingan bersama.
Demokrasi di Indonesia merupakan suatu proses sejarah politik perkembangan demokrasi di dunia secara umum, hingga khususnya di Indonesia, mulai dari pengertian dan konsepsi demokrasi menurut para tokoh dan founding fathers kemerdekaan Indonesia.
Pendidikan Politik Antisipatoris
Pada peringatan Hari Pahlawan 1961, Bung Karno membakar semangat ribuan masa. "Berikan aku 1.000 anak muda, maka aku akan memindahkan gunung, tapi berikan aku 10 pemuda yang cinta Tanah Air, maka aku akan mengguncang dunia." Soekarno tahu betul, anak muda ialah aset yang akan berperan penting bagi masa depan Tanah Air. Pidatonya ialah retorika yang membangkitkan imajinasi nasionalis sekaligus partisipatoris pendengarnya, terutama terkait dengan peran pemuda dan pemudi Indonesia dalam percaturan politik dunia.
Lebaran, Infrastruktur dan Tol Laut
Kurang lebih sejak Indonesia merdeka, baru lebaran tahun 2018 masyarakat Indonesia tidak mengalami kemacetan, kesulitan yang juga terkadang berujung maut ketika akan Mudik ke kampung halaman.
Politik, Budaya, Karakter dan Kapabilitas
Selama satu minggu yang lalu, saya bersama sahabat saya Martin Manurung ke wilayah Danau Toba. Beberapa orang teman ikut pula seperti Candrow Manurung, Manusun Sitanggang, Jimmy Manurung, Iyong, dan rekan lain. Ada pula Pengurus DPP bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan Jeanette yang membawa putri tunggalnya yang kuliah di Inggris dan sahabatnya dari Inggris.
Restorasi di Panggung Politik dan Dunia Pendidikan
“Arus perubahan hanya ada di panggung politik dan dunia pendidikan.
Politik dan pendidikan adalah jalan untuk mewujudkan
perubahan, Restorasi Indonesia”.
(Yusadar Waruwu)
#2019 “Kita Petarung atau Pecundang'
Menggunakan 'Hak', tidaklah dilarang, tetapi bijak sikap dalam menggunakan Hak tidak 'menginjak-injak' hak orang lain, sekalipun dalam koridor beda pendapat. Bukankah keberagaman merupakan keniscayaan yang tak dapat dielakkan dalam kehidupan kita. Bagi yang bermaksud #2019GantiPresiden, silahkan saja dengan sejuta argumentasinya namun bagi yang bersikap #2019JokowiPresidenLagi juga memiliki beragam argumentasi. Siapa yang nantinya dari masing masing pilihannya akan diuji secara Konstitusional terpilih menjadi Presiden, maka yang tidak terpilih sepatutnya juga menerimanya dengan profesional dan tidak emosional apalagi mengganggu jalannya Pemerintahan.
Pilkada Sumut dan Konsistensi Partai NasDem
Beberapa hari terakhir Sumatera Utara diramaikan dengan perbincangan seputar Pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Utara. Bahkan moment Tahun Baru 2018 yang biasanya selalu disambut dengan acara-acara sederhana oleh beberapa komunitas tertentu, tertelan isu dengan polemik pilkada di Sumatera Utara. Hal ini memang telah menjadi pembahasan yang panjang oleh sebagaian masyarakat jauh-jauh hari sebelumnya dan mencapai klimaksnya menjelang pendaftaran Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara dari tanggal 10-12 Januari 2018.
Generasi Millenial Dalam Pusaran Tahun Politik
Momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2018 yang kemudian disusul dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 disebut-sebut sebagai tahun politik. Institusi peserta yang bermuara pada Partai Politik mulai bermunculan dan melakukan pendekatan musiman kepada masyarakat, termasuk generasi millenial yang merupakan potensial voter yang sebagian besarnya dihuni pemilih pemula. Generasi Y ini sering diklaim sebagai agen perubahan.
Menjawab Tantangan Zaman, Mahasiswa Jangan Takut Berpartai
Pasca Reformasi 98, gebyar gerakan yang diinisiasi mahasiswa cenderung kian memudar. Di meja-meja diskusi, mahasiswa terkesan disibukkan dengan romantisme gerakan di masa lalu. Terlebih banyaknya tugas kampus yang menyibukkan, gerakan-gerakan mahasiswa yang berorientasi untuk mengontrol kebijakan semakin terpinggirkan.
Diamnya mahasiswa pasca reformasi tidak berbanding lurus dengan kondisi real kebangsaan. Jika mahasiswa masa lalu berkonsolidasi untuk menjawab tantangan zaman, kini sebagai mahasiswa kepekaan itu terbilang sangat longgar dan mudah dicairkan.