PAGI itu saya dan keponakan sedang makan soto ayam di warung soto "Pak Man" yang lokasinya tak jauh dari pasar burung Kampung Kali Semarang.
UNIVERSITAS Pendidikan Indonesia yang dulu dikenal dengan nama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung punya tempat istimewa di hati Enggartiasto Lukita. Di kampus itulah, pencarian jati dirinya dimulai, meramu cita-cita pribadi dan gagasan untuk berbuat lebih untuk orang banyak.
Saat ini, diperkirakan ada separoh dari jumlah anak yang memasuki dunia pendidikan di Aceh, memilih pendidikan dasar di Dayah, yaitu sistim pendidikan berbasis agama semacam pesantren di Pulau Jawa. Karena itu bisa dibayangkan, pertumbuhan jumlah murid dari hari ke hari terus meningkat.
PARA ahli mengingatkan bahwa, perdebatan soal kemiskinan, diskriminasi gender dan literasi digital seringkali memunggungi posisi perempuan sebagai angkatan kerja pengguna perangkat digital dan teknologi yang sedang meningkat.
Perempuan-perempuan dengan keterbatasan literasi digital akan menghadapi situasi yang makin sulit dan perlu berjuang keras untuk memperoleh pekerjaan formal yang aman di era teknologi yang makin maju
Indonesia memiliki seluruh prasyarat untuk menjadi negara maju. Dari kekayaan alam, garis pantai, iklim, kesuburan tanah, keindahan alam, letak geografis yang strategis dan lain sebagainya.
Lantas, mengapa kita tidak kunjung menjadi negara maju?
Sangat mungkin Mahfud MD, tokoh yang disebut-sebut telah disiapkan menempati posisi itu, juga terkejut, sebab ia tidak menyangka, Jokowi dan sembilan partai koalisi akhirnya memercayakan Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Padahal Mahfud telah menyiapkan diri menuju kontestasi Pilpres 2019 mendampingi Jokowi.
Hak Cipta iStow juga sudah terdaftar pada Kemenkumham. Piranti lunak iStow adalah buatan Indonesia pertama, sekaligus yang pertama pula mendapatkan sertifikasi Klas.
KEPEDULIAN kaum muda terhadap politik sangat penting bagi kemajuan dan kehidupan negara ke depan. Sudah saatnya sebagai anak muda tak bergaya apatis dengan politik.
Pertarungan politik tanda-tanda ancaman terhadap kerukunan dan persatuan serta kemajuan nasional sudah terasa ketika sejumlah politisi dan pengamat menggunakan istilah ‘pertarungan politik’ dalam memaknai Pileg dan Pilpres Serentak mendatang. Alih-alih pertarungan menjaga kerukunan dan persatuan serta kemajuan nasional, istilah ‘pertarungan politik’ dimaksud justru pertarungan berebut kekuasaan. Yaitu kekuasaan kursi baik yang ada di lembaga legislatif maupun yang berada di eksekutif, yaitu pemilihan kursi dan pasangan presiden/wakil presiden.
Belum genap sebulan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Daftar Calon Sementara (DCS) DPR-RI, NasDem sejak 1-3 September 2018 langsung menggelar Pekan Orientasi Calon Anggota Legislatif (caleg) di Jakarta guna membekali para calegnya dari seluruh Indonesia agar bisa berkontestasi secara sehat dan profesional.
Tapi saya berani bertaruh bahwa setidaknya 446 orang bakal caleg yang hadir waktu itu, seperti saya, telah mendapatkan energi emosional dan intelektual dari pidato Sang Ketua.
Partai politik harus mampu memberikan ide atau gagasan kepada kadernya agar tidak melakukan politik transaksional yang kemudian tidak hanya menjadi prinsip satu atau dua orang tetapi menjadi komitmen bersama.
Demikian pula, rakyat harus memilih parpol dan politisi yang benar, pintar dan bijaksana, menyampaikan kebenaran dan kebijaksanaan, serta terpercaya.
Masyarakat Indobesia baru saja melewati pertunjukan 'drama' penentuan sepasang kekasih (Capres-Cawapres). Alur cerita penuh tanda tanya dan berakhir di luar predeksi semua orang.
Sebenarnya indikasi sudah ada, dan bahkan mengarah satu nama, namun berubah di detik-detik terakhir penentuan. Siapa menyangka Jokowi akhirnya meminang seorang ulama senior yang mempunyai segudang pengamalan di birokrasi pemerintahan. Ulama senior itu adalah Prof Dr KH Ma’ruf Amin, Ketua MUI dan Rais Aam PBNU sekarang.
Ma'ruf Amin seorang tokoh yang religius siap bertarung mendampingi Jokowi pada pilpres 2019 mendatang. Ma'ruf Amin memiliki kemampuan untuk berkonsolidasi dan memiliki sikap yang menjunjung tinggi toleransi.