Generasi Muda Harus Aktif Ciptakan Kontrol Sosial di Era Globalisasi
JAKARTA (23 November): Generasi muda harus mampu mengambil peran menciptakan kontrol sosial dengan meningkatkan literasi digital di tengah cepatnya perkembangan teknologi informasi di era globalisasi saat ini. "Generasi muda merupakan kelompok yang mampu berpikir kritis, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan serta nilai-nilai yang dapat menjadi dasar untuk mengontrol dampak berbagai perubahan yang terjadi saat ini," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat secara daring dalam acara Temu Tokoh MPR di depan para mahasiswa dan civitas academica Universitas Muria Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/11). Catatan Asosiasi
Generasi Muda Berperan Penting Tumbuhkan Sikap Toleran
KUDUS (17 November): Butuh transformasi yang terus-menerus untuk mengimplementasikan setiap nilai kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan dan memperkokoh persatuan Indonesia. Peran generasi muda sangat penting dalam menumbuhkan nasionalisme yang kuat di Tanah Air. "Kesadaran akan keberagamaan sesungguhnya adalah dasar yang menggelorakan semangat nasionalisme ketika sekelompok pemuda di masa lalu bersama menggaungkan Sumpah Pemuda dan berjuang untuk merebut kemerdekaan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Ruang Serbaguna Universitas Muhammadiyah Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (16/11). Hadir pada kesempatan itu,
Pemanfaatan Positif Literasi Digital Cegah Kaum Muda Terpapar Radikalisme
JAKARTA (3 September): Literasi digital generasi muda harus ditingkatkan ke arah pemanfaatan yang positif untuk mencegah potensi ancaman paparan radikalisme terhadap generasi penerus bangsa di masa datang. "Potensi ancaman terhadap generasi penerus bangsa terkait paparan radikalisme yang masif di ruang-ruang digital harus segera disikapi dengan langkah nyata untuk mencegah meluasnya nilai-nilai yang mengancam jati diri anak bangsa," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/9). Pada Forum Dialog Kebangsaan, Kamis (1/9), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan tingginya potensi paparan radikalisme terhadap