Kasus Polisi Tembak Polisi Tag

JAKARTA (24 Agustus): Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempercepat proses penanganan kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Irjen Pol Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri. Jika tidak, isu liar akan semakin banyak berkembang di masyarakat. Salah satu isu yang beredar di masyarakat yakni mengenai diagram konsorsium 303 atau perjudian yang dikelola mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. "Harus cepat penanganannya pak. Karena semakin waktunya bertambah maka akan banyak pihak yang melemparkan berbagai isu dan asumsi," kata Taufik

JAKARTA (24 Agustus): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendorong Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera memperlihatkan tersangka pembunuhan berencana Brigadir J yaitu mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo kepada publik. Sahroni mengungkapkan, dorongan tersebut merupakan suara masyarakat luas yang meminta dimunculkannya Ferdy Sambo yang belum juga muncul di publik seusai menyandang status sebagai tersangka dan ditahan di Mako Brimob. “Pertama, tuntutan masyarakat bahwa seorang tersangka Irjen FS belum dilihatkan ke publik selama ditahan di Mako Brimob. Ini kan dorongan masyarakat yang

JAKARTA (23 Agustus): Polri didesak segera menuntaskan kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang menyeret tersangka mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Hingga saat ini kasus tersebut belum sepenuhnya berjalan cepat, terutama menyangkut sidang etik maupun pemberkasan para tersangka. Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Subardi mengingatkan pepatah hukum bahwa ‘Justice delayed justice denied’ atau keadilan yang diterapkan terlambat, sama saja tidak ada keadilan. Menurutnya, kejahatan Ferdy Sambo bukan perkara biasa. Seluruh masyarakat menaruh perhatian dari setiap proses penyidikan. “Kasus ini mengingatkan kepada pepatah hukum bahwa Justice

JAKARTA (23 Agustus): Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Jacki Uly mengapresiasi tim khusus (Timsus) bentukan Kapolri yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan berencana yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. "Kasus ini sangat luar biasa. Saya mengabdi 35 tahun di Kepolisian, baru kali ini ada jenderal yang mengotaki kasus pembunuhan seperti ini," ujar Jacki dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR dengan Kompolnas, Komnas HAM dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8). Mantan

JAKARTA (12 Agustus): Polri telah menetapkan beberapa tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Namun motif pembunuhan tidak diungkap ke publik. Menanggapi itu, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Ali berpesan, publik perlu bijaksana merespons keengganan Polri membuka motif pembunuhan Brigadir J. "Jadi kita juga harus bijak melihat persoalan ini. Sekali lagi tidak ada hal yang harus kita ragukan lagi pada kepolisian," kata Ali dalam keterangannya, Kamis (11/8). Ali menegaskan, kini yang terpenting ialah Polri telah menepis keraguan publik lewat ketegasan mengungkap kasus tersebut. Ketegasan

JAKARTA (8 Agustus): Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta masyarakat menahan diri untuk tidak berspekulasi kasus polisi tembak polisi yang melibatkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.  Sahroni menilai Polri sudah berupaya keras mengungkap kasus kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. “Saya harap kita semua jangan mencari-cari atau bahkan mengarang gosip drama dalam kasus ini. Ini kasus kriminal serius, bukan drama infotainment," tegas Ahmad Sahroni dalam keterangannya, Senin (8/8). Legislator NasDem itu menilai dramatisasi dan spekulasi liar tersebut memiliki dampak buruk, terutama

JAKARTA (3 Agustus): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta masyarakat bersabar dan menghormati proses penyelidikan kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo. "Penyelidikan sudah berjalan dan akan terus di-update perkembangannya oleh kepolisian. Jadi apa pun hasil penyelidikan dari tim khusus, saya meminta semua pihak bersabar dan menerima dengan lapang dada," kata Sahroni dalam keterangannya, Rabu (3/8). Legislator NasDem itu meyakini Korps Bhayangkara akan menjalankan seluruh proses dengan jujur dan transparan. Menurutnya, sejauh ini Polri sudah terbuka dalam penyelidikan

JAKARTA (26 Juli): Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad M Ali meyakini bahwa Polri serius menangani kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam. Mempermainkan kasus tersebut akan mempertaruhkan nama institusi Polri. "Karena tentunya institusi kepolisian tahu betul pertaruhan yang sedang mereka lakukan, yang sedang mereka kerjakan hari ini. Kalau mereka main-main, tentu pertaruhan nama baik kepolisian sendiri," kata Ali dalam keterangannya, Senin (25/7). Ali pun menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa menyelesaikan kasus tersebut dan tetap menjaga citra Korps Bhayangkara. "Saya

JAKARTA (19 Juli): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni yakin Polri profesional mengungkap kasus baku tembak antarpolisi di rumah dinas Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo. Menurut Sahroni, meski tanpa laporan dari pihak keluarga Brigadir J, Korps Bhayangkara akan mengungkap kasus tersebut. "Karena sebenarnya tanpa laporan pun, kasus ini juga sedang dibongkar faktanya," kata Sahroni melalui keterangannya, Senin (18/7). Legislator NasDem itu meminta semua pihak memercayakan pengungkapan kasus itu ke Polri. Apalagi, tim yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah berjalan menyelidiki kasus tersebut. "Jadi