Kenaikan Harga BBM Harus Perhatikan Daya Beli Masyarakat
KARAWANG (22 Agustus): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto menyarankan jika pemerintah menaikkan harga BBM, maksimal tidak melebihi 25% dari harga saat ini. Pemerintah harus memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat saat mengambil keputusan menaikkan harga BBM. "Memang rencana kenaikan BBM sekarang ini masih digodok. Kalau toh harus naik, kemampuan daya beli masyarakat tidak boleh diabaikan. Kalau permintaan DPR, pastinya jangan naik," kata Sugeng di Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/8). Legislator NasDem itu mengatakan, sebenarnya pemerintah masih mempunyai cukup uang untuk kompensasi atas kenaikan BBM. "Namun harga
Pemerintah Mesti Hati-Hati Terapkan Kebijakan BBM Bersubsidi
JAKARTA (16 Agustus): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengatakan, pemerintah harus memperhatikan beberapa hal dalam menerapkan kebijakan BBM bersubsidi. Di antaranya, daya beli masyarakat, kesinambungan APBN, dan kesehatan keuangan Pertamina. "Daya beli masyarakat harus dijaga. Kita harus berempati kepada masyarakat bawah. Pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2022 sudah bagus, tumbuh 5,44% (yoy). Nah, sekitar 56% nya disumbang konsumsi rumah tangga. Kalau inflasi naik gara-gara kebijakan BBM, konsumsi rumah tangga akan tergerus, pertumbuhan ekonomi juga akan ikut tergerus," ujar Sugeng, Senin (15/8). Legislator NasDem itu menjelaskan, APBN
Keuangan Pertamina bisa Kolaps di Akhir Tahun 2022
JAKARTA (12 Agustus): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengatakan keuangan Pertamina bisa kolaps akhir Tahun 2022, seiring tingginya harga minyak mentah dunia yang tak sebanding dengan harga jual yang ditetapkan. Selain itu, penyaluran subsidi yang tidak tepat sasaran juga mempengaruhi beban anggaran pemerintah yang disalurkan ke Pertamina. "Hari ini Pertamina kalau tak segera ditolong, akhir tahun ini kolaps. Catat ya, kalau tidak segera ditolong, Pertamina kolaps akhir tahun ini," kata Sugeng dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (11/8). Legislator NasDem itu menambahkan, Pertamina harus taat
NasDem Dorong Pemerintah Tingkatkan Penguasaan Teknologi EBT
JAKARTA (11 Agustus): Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menegaskan, Indonesia harus segera beralih dari penggunaan energi fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT). Penggunaan bahan bakar fosil sudah terlalu banyak menuai dampak negatif. Menurut Sugeng, Indonesia memiliki potensi EBT yang besar. Pemerintah musti mengambil langkah untuk meningkatkan penguasaan teknologi EBT. “Indonesia harus masuk energi baru dan terbarukan. Energi fosil problemnya sangat serius. Fosil terdiri dari minyak, gas dan batu bara, keberadaannya sangat terbatas,” kata Sugeng dalam sebuah webinar di Jakarta, Kamis (11/8). Cadangan minyak Indonesia
Kementerian ESDM Harus Segera Bentuk BLU DMO Batu Bara
JAKARTA (10 Agustus): Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyatakan, Komisi VII DPR mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merealisasikan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) untuk Domestic Market Obligation (DMO) batu bara. “Komisi VII DPR mendesak Menteri ESDM segera merealisasikan pembentukan BLU DMO batu bara untuk menyelesaikan permasalahan disparitas harga batu bara yang tinggi antara pasar domestik dan luar negeri,” kata Sugeng saat membacakan kesimpulan rapat Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Selasa (9/8), di DPR, Senayan, Jakarta. Untuk itu, lanjut
Krisis Batu Bara Harus Disikapi Serius
JAKARTA (9 Agustus): Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan krisis batu bara di Tanah Air harus segera disikapi dengan serius. Bahkan pemerintah sempat melarang ekspor batu bara untuk beberapa saat, mengingat Indonesia sudah memiliki Domestic Market Obligation (DMO) untuk memperkuat ketahanan energi nasional. "Seperti kita ketahui di awal Agustus 2022, ada beberapa pemberitaan penting yang perlu perhatian bersama. Salah satunya adalah potensi terjadinya krisis energi primer khususnya batu bara bagi ketenagalistrikan kita dan juga industri lain," ujar Sugeng saat memimpin rapat kerja dengan
NasDem Minta Pertamina Realistis Garap Blok Masela
JAKARTA (1 Agustus): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengatakan, keuangan Pertamina akan berat jika dipaksakan untuk menggarap Blok Masela, Maluku. Perusahaan pelat merah itu harus menggelontorkan dana US$ 6 miliar atau Rp89,16 triliun (kurs Rp14.864/US$). Sugeng merinci, dana US$ 6 miliar tersebut untuk mengakuisisi hak partisipasi (Participating Interest/PI) sebesar 35% dari Shell di Blok Masela yang saat ini dioperatori perusahaan Jepang, Inpex. Angka tersebut muncul jika nantinya investasi pengembangan Blok Masela secara keseluruhan memakan biaya US$19 miliar. "Sebesar 35% dari US$19 miliar bisa dihitung
NasDem Dorong Eksplorasi Cadangan Minyak Baru
JAKARTA (29 Juli): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto meminta pelaksanaan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru dapat digenjot maksimal. Pasalnya, umur cadangan minyak nasional hanya tersisa 9,5 tahun lagi. "Kurang lebih 9,5 tahun kalau tidak ditemukan cadangan baru sebesar Blok Cepu. Kalau tidak ditemukan cadangan baru, tinggal segitu," ujar Sugeng dalam Forum Kapasitas Nasional II 2022 yang diselenggarakan SKK Migas, di Jakarta, Kamis (28/7). Cadangan potensial (proven potential) minyak bumi Indonesia hanya tersisa 4,17 miliar barel. Sedangkan untuk gas, Indonesia memiliki cadangan 62,4 triliun
Sugeng Usul BBM Subsidi Hanya untuk Motor dan Kendaraan Umum
JAKARTA (29 Juli): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mengusulkan, kendaraan yang boleh mengonsumsi Pertalite adalah kendaraan roda dua dan angkutan umum. Mengingat, kedua jenis kendaraan tersebut yang sebenarnya berhak mendapat subsidi dari pemerintah. Legislator NasDem itu tidak setuju usulan yang mengkategorikan larangan pembelian BBM Pertalite dilihat berdasarkan spesifikasi kendaraan roda empat di atas 1.500 cc. Menurut Sugeng, kendaraan roda empat mayoritas dimiliki masyarakat mampu, sehingga tidak berhak menggunakan Pertalite sebagai jenis BBM bersubsidi. "Kita inginkan yang disubsidi hanya untuk kendaraan umum dan motor, titik. Itu
Kendaraan Listrik bisa Tekan Konsumsi BBM
JAKARTA (25 Juli): Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto menilai penetrasi yang masif dari kendaraan listrik di Indonesia bisa memberikan dampak positif. Salah satunya ialah menekan tingginya konsumsi BBM. Menurut Legislator NasDem itu, BBM dari energi fosil telah menjadi masalah di Indonesia. Selain sifatnya yang polutif, BBM fosil memiliki keterbatasan dari sisi stok dan harga yang terus naik. "BBM kita sudah sangat terbatas. Produksi minyak setiap hari terus turun. Sementara konsumsi terus naik, maka harus kita kendalikan. Mobil listrik ini salah satunya untuk mengendalikan konsumsi