a

Muslim Ayub Tag

JAKARTA (5 Februari): Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muslim ayub, meminta Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, segera menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran berat HAM yang terjadi di Tanah Air. "Kalau ini (pelanggaran HAM) terselesaikan, inilah sebenarnya pekerjaan-pekerjaan dari Menteri HAM, yang bisa kita selesaikan dengan baik," ujar Muslim dalam Rapat Kerja Komisi XIII dengan Menteri HAM di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/2/2025). Terlebih pada 2023 lalu negara sudah mengakui adanya 12 peristiwa pelanggaran berat HAM yang terjadi di masa lalu. Kala

JAKARTA (5 Februari): Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muslim Ayub, mengkritik pelaksanaan program Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang selama ini dikenal melalui kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Masyarakat Indonesia lebih mengenal BPIP melalui Paskibraka, padahal tugas utama lembaga itu jauh lebih luas, yakni untuk membina pengamalan Pancasila di seluruh wilayah Indonesia. "BPIP ini identik dengan pelaksanaan program Paskibraka. Jadi masyarakat Indonesia tahunya Paskibraka itu BPIP. Ini program yang selama ini ada di BPIP. Tapi mohon maaf saya harus sampaikan dalam

JAKARTA (23 Januari): Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muslim Ayub, mendukung lima program prioritas Komnas Perempuan dalam rangka penguatan perlindungan kaum perempuan. Program tersebut meliputi perlindungan perempuan dalam konflik dan bencana, perlindungan perempuan pekerja, perempuan tahanan dan serupa tahanan, perempuan korban kekerasan seksual (termasuk kekerasan berbasis siber), serta penguatan kelembagaan Komnas Perempuan. "Salah satu bentuk dukungan konkret Partai NasDem adalah mendorong pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan RUU Masyarakat Adat, yang memiliki keterkaitan erat (dengan HAM dan hak-hak perempuan)," ujar

ACEH (8 Januari): Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi NasDem, Muslim Ayub, mendukung program pemberdayaan narapidana dalam ketahanan pangan nasional sebagai program strategis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. “Jadi nanti kita berdayakan tahanan untuk melakukan kegiatan seperti tanam menanam, mendukung program ketahanan pangan nasional agar para tahanan juga tidak bosan ada dalam sel,” ujar Muslim saat kunjungan kerja ke Kantor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA, Banda Aceh, Lapas kelas III Lhoknga, dan Rutan Kelas IIB Kajhu, Selasa (7/1/2025). Legislator NasDem dari Dapil Aceh I (Aceh Selatan,

JAKARTA (18 Desember): Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muslim Ayub, meminta Presiden Prabowo Subianto selektif dalam memberikan amnesti kepada 44 ribu narapidana (napi) di Indonesia. Amnesti hendaknya diutamakan bagi napi lanjut usia, mengidap penyakit kronis, dan tidak membahayakan masyarakat. Sedangkan bagi pelaku korupsi, narkoba berskala besar, dan tindak pidana berat lainnya yang merugikan negara tak berhak mendapatkan amnesti. "Kebijakan ini harus dilaksanakan secara hati-hati, memastikan bahwa yang menerima amnesti benar-benar memenuhi kriteria yang ditentukan, serta tidak melibatkan pelaku kejahatan berat seperti korupsi,

JAKARTA (14 November): Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muslim Ayub, mengusulkan pembentukan panitia kerja (panja) DPR untuk mengusut penyebab tujuh tahanan kabur dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat. "Kita perlu membentuk panja agar terkuak problem mendasar kaburnya tahanan dari Rutan Salemba sampai ke akar-akarnya,” ujar Muslim dalam keterangan tertulis, Kamis (14/11). Legislator NasDem dari Daerah Pemilihan Aceh I (Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Besar, Pidie, Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Jaya, Nagan Raya, Pidie Jaya, Kota Banda

JAKARTA (12 November 2024): Fraksi Partai NasDem DPR RI menyatakan menerima dan menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk menjadi usulan DPR. Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Paripurna ke-7 DPR RI yang berlangsung di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11). “Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta, Fraksi Partai NasDem menyatakan menerima dan menyetujui. Selanjutnya dapat dilanjutkan untuk menjadi RUU usulan DPR RI melalui rapat paripurna,” demikian pendapat Fraksi Partai NasDem DPR

JAKARTA (11 November): Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muslim Ayub, mendorong agar Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas Tahun 2025. “Saya dari Fraksi NasDem sangat mendukung agar RUU PPRT masuk dalam Prolegnas Prioritas 2025,” tegas Muslim dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Baleg dengan Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT), Yayasan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Domestic Indonesia, INOSHRO, dan Himpunan Advokat/Pengacara Indonesia (HAPI) di Gedung DPR RI,

BANDUNG (8 November): Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muslim Ayub, menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, dibahas langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah overcapacity di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia. Salah satunya di Lapas Sukamiskin, Bandung. Salah satu langkah yang disarankan adalah membangun lapas baru dengan skala prioritas. "Overcapacity itu bukan rahasia lagi, ini sudah sejak dari tahun-tahun lalu," ungkap Muslim Ayub seusai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XIII DPR ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11). Legislator NasDem dari

SUKA MAKMUE (21 Maret) : Jajaran pengurus NasDem Provinsi Aceh melakukan kunjungan kerja secara road show dari satu daerah ke daerah lainnya. Kunjungan kerja tersebut dilakukan dalam rangka mengawal pergerakan mesin partai berjalan optimal. Sekretaris DPW NasDem Aceh, Muslim Ayub, mengakui, Nasdem Provinsi Aceh memiliki sejumlah target yang harus dipenuhi di Pemilu 2024 mendatang. "Partai NasDem Aceh punya target di 2024 di kabupaten dan kota ketika kini 40an target 90 sampai 100 kursi, untuk DPR Aceh dari 2 kursi jadi 12 kursi. Sedangkan untuk DPR RI