NasDem Komunikasi Intensif Bangun Koalisi untuk Usung Anies
JAKARTA (9 Oktober): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya mengatakan NasDem terus berkomunikasi intensif dengan berbagai partai politik untuk membentuk koalisi menyongsong Pilpres 2024. Ia mengatakan, setidaknya membutuhkan 20 persen kursi di DPR RI untuk mencalonkan bakal calon presiden pilihan NasDem, Anies Baswedan. Kini setidaknya ada dua partai yakni Demokrat dan PKS yang tengah dijajaki untuk koalisi. "Itulah kemudian kita butuh membangun koalisi. Di luar PDIP memang semua partai harus melakukan koalisi. Demokrat dan PKS insyallah, kita selalu berkomunikasi secara intensif. Sejauh ini
Willy Ajak Sineas Perluas Narasi Film Patriotik
JAKARTA (6 Oktober): Film adalah instrumen komunikasi penyampai pesan yang paling efektif. Tidak hanya sebagai instrumen hiburan, film juga menyampaikan pesan yang dapat mempengaruhi way of life (jalan hidup) dan way of thinking (jalan pikiran). "Kalau dalam perspektif politik atau dalam perspektif strukturalis, film selalu mengirim sebuah narasi yang kemudian dikatakan sebagai soft power approch atau bisa dikatakan instrumen hegemoni," kata Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR, Willy Aditya dalam diskusi yang diselenggarakan DPP Partai NasDem dengan tema 'Apresiasi Film Patriotik Nasional', secara daring, Rabu
Willy Aditya: Anies Baswedan Pilihan Terbaik Partai NasDem
JAKARTA (5 Oktober): Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatra 2 (Sumbar, Kepri, Riau, Bengkulu) DPP Partai NasDem, Willy Aditya membeberkan pertimbangan Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Yang pertama, menurut Willy, ini adalah keputusan Rakernas Partai NasDem yang mengharuskan pengumuman capres tiga bulan setelah gelaran Rakernas selesai. "Keputusan Rakernas itu sudah disampaikan Pak Surya Paloh dalam pidato penutupan. Bahwa, tiga bulan sejak diumumkan (Rakernas), akan deklarasi capres. Jadi, deklarasi ini tidak terlepas dari Rakernas," ujar Willy dalam keterangannya, Rabu (5/10). Pertimbangan selanjutnya, ialah
Sikapi Video Viral Anies, Willy Minta Lihat Konteks
JAKARTA (5 Oktober): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya mengingatkan seluruh pihak untuk melihat sesuatu sesuai dengan konteks. Willy menyampaikan itu menanggapi video Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang viral di media sosial. Dalam video, tampak Anies menyatakan tidak akan maju sebagai calon presiden dan 'menikung' Prabowo Subianto, apalagi menjadi poros ketiga. Video tersebut muncul setelah Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024. "Kita harus mendedahkan sebuah persoalan sebagaimana mestinya. Jangan gebyah uyah seolah segala sesuatu tidak ada ruang dan waktunya,
Pemerintah Harus Cepat Usut Akar Masalah Tragedi Kanjuruhan
JAKARTA (4 Oktober): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Eva Yuliana menyatakan keprihatinan dan meminta pemerintah bergerak cepat mengusut tuntas akar tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam. Berdasarkan data resmi pemerintah, korban meninggal dalam tragedi tersebut sebanyak 125 orang terdiri dari 123 penonton dan dua anggota polisi. “Saya meminta kepada tim investigasi yang dibentuk pemerintah segera melakukan investigasi dan penyelidikan secara menyeluruh, cepat dan bisa diumumkan kepada publik,” ujar Eva dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/10). Menurut Legislator NasDem itu, tragedi yang
NasDem Minta Mendagri Cabut SE Kewenangan Pj, Plt dan Pjs Kepala Daerah
JAKARTA (21 September): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya mengeritik keras Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 821/5492/SJ tanggal 14 September 2022 yang memberikan persetujuan terbatas kepada penjabat (Pj), pelaksana tugas (Plt), dan penjabat sementara (Pjs) kepala daerah (kada) mengelola aparat sipil negara (ASN) atau kepegawaian daerah. "Kami meminta kepada Saudara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mencabut atau merevisi SE tersebut agar tidak bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi dan menimbulkan polemik dalam perikehidupan pemerintahan daerah," kata Willy dalam
Prananda Usul Buka Ruang Dialog Pembangunan Gereja di Cilegon
JAKARTA (14 September): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Prananda Surya Paloh menyayangkan adanya penolakan pembangunan Gereja HKBP Maranatha di Kota Cilegon, Banten. Ia menyarankan semua pihak duduk bersama dan membuka ruang dialog. "Saya menyesalkan penolakan pendirian gereja di Cilegon," ungkap Prananda dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/9). Menurut Prananda, di dalam UUD 1945, Pasal 29 ayat 2 secara tegas berbunyi: negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Jika berpedoman kepada peraturan, tegas Prananda, tidak ada alasan
NasDem Yakin Aparat tidak Sulit Identifikasi Bjorka
JAKARTA (12 September): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya meyakini tidak akan sulit bagi penegak hukum untuk menindak peretas Bjorka. Bjorka diduga telah melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena meretas dan menyebarkan data pribadi sejumlah pejabat dan tokoh publik. "Saya yakin tidak akan sulit bagi aparat hukum kita untuk mengidentifikasi dan menemukan siapa di balik akun Bjorka, yang telah melanggar UU ITE dengan meretas perangkat atau sistem dimana terkumpul data pribadi. Kita tunggu saja tanggal mainnya," ujar Willy dalam keterangannya,
Politik Identitas Bentuk Paling Primitif, Bodoh dan Malas
JAKARTA (13 Juni): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya menentang keras politik identitas di kontestasi politik Indonesia, khususnya Pemilihan Umum 2024. Menurutnya, politik identitas mengancam keutuhan bangsa dan negara. "Bagi Indonesia, itu hal yang sangat berbahaya kalau dijadikan komoditas politik, karena kita sebuah negara yang berbangsa-bangsa (majemuk)," kata Willy dalam diskusi Crosscheck Medcom.id, Minggu (12/6). Legislator NasDem itu menilai manuver politik identitas masih laku karena tidak ada upaya keluar dari penggunaan hal tersebut. Jenis politik tersebut gampang memengaruhi pilihan publik. "Orang dengan politik identitas
NasDem Berkoalisi Setelah Ada Capres
JAKARTA (7 Juni): Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Willy Aditya menegaskan, Partai NasDem mengedepankan politik rasional menghadapi Pilpres 2024. Pembentukan koalisi menunggu sosok calon presiden (capres) yang akan didukung. "Kita tentukan dulu pengantennya siapa capres-nya, baru disusun koalisi," kata Willy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/6). Willy menilai akan cukup sulit menyusun koalisi jika tidak ada sosok yang ditawarkan kepada partai lain. Menurutnya, sosok capres dianggap magnet utama untuk membangun koalisi. "Kita sadar betul keberadaan partai, kecukupan syarat dukungan itu menentukan, iya. Tapi yang