Ridwan Kamil Putuskan Tak Ikut Pilkada DKI
BANDUNG (29 Februari): Seperti sudah diperkirakan banyak pihak, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil memutuskan tetap mengabdi di Bandung dan tidak ikut dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada Serentak Februari 2017 mendatang.
Keputusan itu ditegasan Ridwan Kamil dalam sebuah konferensi pers di Bandung, Jawa Barat, Senin (29/2). Ridwan memenuhi janjinya pada pekan lalu untuk menyatakan sikapnya terkait Pilkada DKI Jakarta pada hari Senin ini. Dia menegaskan tetap ingin fokus bertugas di Bandung untuk menuntaskan masa bhaktinya 2018.
Ridwan mengaku mendapatkan pertimbangan dari berbagai pihak. Ia juga merasa belum cukup membangun Kota Bandung karena masa tugasnya berakhir pada 2018. Dengan demikian dia tak ingn masuk bursa memperebutkan kursi DKI-1 sekaligus masuk Balaikota Jakarta.
"Saya akan menyelesaikan masa jabatan saya sebagai Wali Kota Bandung. Saya akan fokus untuk Bandung," ujar Emil dalam konferensi persnya itu.
Sebelumnya pada pekan lalu dia bersafari menyambangi sejumlah tokoh termasuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pada pertemuan yang juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo itu, ketiganya menyatakan jika ada keputusan bersama-sama ikut dalam Pilkada DKI maka tidak akan melakukan saling serang.
Dalam berbagai survei, elektabilitas Ridwan Kamil masih jauh dibawah di Ahok. Ridwan mengakui elektabilitas Ahok masih mendominasi untuk Pilgub DKI 2017.
Emil berharap Gubernur DKI selanjutnya dapat mengemban amanah sebagai pemimpin. Ia pun mendoakan warga DKI mampu memilih gubernur terbaik untuk memimpin Ibu Kota.
Ridwan mengaku, Jakarta adalah magnet dalam banyak hal termasuk menjadi gubernur DKI adalah incaran banyak politikus. Jakarta adalah salah satu panggung utama percaturan politik di Tanah Air. Namun, dengan hati legowo, Ridwan memutuskan untuk tidak ikut-ikutan.
"Mohon maaf, walau kesempatan itu ada, saya memutuskan untuk tidak maju ke pemilihan Gubernur DKI 2017," kata Ridwan Kamil, seperti dikutip dari laman Facebook pribadinya, Senin (29/2).
Alasan terbesar Emil mundur dari bursa pencalonan Gubernur DKI adalah mayoritas masyarakat Bandung memintanya tetap memimpin Kota Bandung. Bandung, tambah dia, sudah membaik namun belum sehat betul.
"Masalah batin saya hanya satu. Saya belum selesai menunaikan tugas sebagai Walikota Bandung. Lebai (berlebihan) jika dibilang Bandung sudah berhasil. Bohong pula jika ada yang mengatakan Bandung tidak ada kemajuan. Dalam kurun 2 tahun ini, reformasi birokrasi Bandung sudah membaik," kata dia.*