Presiden Minta PPP Jangan Habiskan Energi tak Produktif
JAKARTA (8 April): Presiden Joko Widodo hadir dan membuka Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Jumat (8/4).
Presiden dalam sambutannya berpesan agar para kader PPP tidak menghabiskan energi dan ribut untuk sesuatu yang tidak produktif.
"Jangan habiskan energi untuk perdebatan yang tidak produktif. Jangan habiskan energi untuk ribut yang tidak produktif. Jangan habiskan energi untuk gesekan dan konflik yang tidak produktif," kata Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan membuka Muktamar VIII PPP yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Presiden menyampaikan sejumlah pesan islah dalam muktamar yang mengambil tema Satu PPP untuk Indonesia yang Mandiri, Berdaulat, dan Berkepribadian.
Pada kesempatan itu, Presiden berharap agar dilakukan islah antara dua kubu yang berkonflik dalam internal PPP.
"Habis Muktamar saya berharap sudah tidak ada lagi yang pergi ke Kementerian Hukum dan HAM," katanya.
Ia berharap setelah muktamar tersebut, PPP datang ke Istana memperkenalkan pengurus baru hasil muktamar islah itu.
Menurut Presiden saat ini adalah era kompetisi atau persaingan namun bukan kompetisi antarindividu atau kelompok atau partai melainkan persaingan antarnegara yang harus dihadapi bersama-sama.
"Kalau bersaing politik, sekali cukup. Saya dengan Pak Prabowo (Prabowo Subianto, rival dalam pilpres tahun 2014) baik-baik saja. Saya ke rumahnya, Pak Prabowo ke Istana, enggak apa-apa. Sekali lagi cukup jangan habiskan energi untuk hal-hal yang tidak produktif," katanya.
Pada kesempatan itu Presiden juga memberikan alasannya menghadiri pembukaan muktamar PPP tersebut. Menurut Presiden, dia menghadiri muktamar itu agenda muktamar tidak lain kecuali islah antara dua kubu yang berkonflik.
"Kenapa saya hadir dalam Muktamar PPP, yang pertama karena Pak Kyai (Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair), rawuh, hadir, datang. Yang kedua saya baca undangan, saya teliti yang menandatangani Bapak Doktor Suryadharma Ali, Sekjennya Pak Romy. Artinya ini islah bener. Jadi saya datang," katanya.
Muktamar VIII PPP itu digelar pada 8-11 April 2016 dan dihadiri sekitar 1.670 kader partai dari seluruh Indonesia. Sejumlah pengurus teras PPP hasil Muktamar Jakarta yang dipimpin Djan Fradiz hadir dalam muktamar tersebut walau Djan Faridz dan Sekjennya Achmad Dimyati Natakusuma tidak hadir.
Di antara pengurus PPP hasil Muktamar Jakarta yang hadir adalah Indah Suryadharma Ali, Epiyardi Asda, dan Fernita Darwis.*