Ahok Putuskan Jalur Pilkada setelah Lebaran
JAKARTA (27 Juni): Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan memutuskan jalan menuju Pilkada 2017 apakah melalui jalur perseorangan atau partai politik, dilakukan setelah Lebaran. Pada Lebaran ini Ahok akan pulang kampung terlebih dahulu ke Bangka Belitung.
"Aku mau pulang ke Belitung dulu. Makan ketupat dulu baru putusin," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/6).
Ahok tidak mau terjebak polemik. Apalagi, beberapa waktu silam, ada eks Teman Ahok mengatakan, sistem pengumpulan satu juta KTP tidak valid. Ahok mengaku sudah bertemu Teman Ahok membicarakan tudingan itu.
"Mereka mungkin mau selesai rekapitulasi dulu karena kan banyak orang tidak percaya," ucap Ahok.
Rekapitulasi, ujar Ahok, dilakukan sampai tingkat RT. Teman Ahok bakal mengundang setiap orang yang sangsi dengan dukungan satu juta KTP tersebut. Verifikasi pun bakal langsung dilakukan ulang oleh Teman Ahok. "Jadi kita bisa langsung tahu kebenarannya," ujar Ahok.
Ahok mengaku, menghormati setiap cara yang bakal dilakukan Teman Ahok. Dia bakal menunggu hasil rekapitulasi. "Kita tunggu mereka dulu, menghargai mereka. Kita sepakat tunggu mereka minta waktu sampai sejuta," kata Ahok.
Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, yakin dukungan yang mereka kumpulkan sesuai ketentuan berlaku. Pihaknya bertugas mempertanggugjawabkan satu juta dukungan yang telah dikumpulkan tersebut.
"Sekarang kami tidak bicara soal partai maupun independen lagi. Tapi tugas kami merawat dukungan yang sudah terkumpul. Apapun itu pilihannya kami siap pasang badan," kata Amalia beberapa waktu lalu.
Selain Teman Ahok yang sudah mengumpulkan satu juta KTP dukungan untuk Ahok maju dari jalur independen, sekurangnya tiga partai politik pun sudah menegaskan akan mendukung Ahok, baik jika Ahok maju melalui jalur independen maupun jika Ahok memutuskan maju melalui jalur partai politik.
Tiga partai politik yang mendukung Ahok tersebut adalah Partai NasDem, Partai Hanura dan Partai Golkar. Tiga partai politik tersebut mempunyai 24 kursi di DPRD DKI Jakarta, sedangkan persyaratan untuk bisa mengusung calon Gubernur DKI Jakarta dibutuhkan 22 kursni DPRD DKI.
Ketiga partai politik tersebut telah secara resmi memberikan surat dukungan kepada Ahok untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta, Februari 2017. Sedangkan Teman Ahok juga tidak lagi mengharuskan Ahok maju melalui jalur independen. Mereka mengembalikan semuanya kepada keputusan Ahok dan tidak akan menjadikan satu juta KTP dukungan untuk menyandera Ahok.*