NasDem Ingatkan Fraksi NasDem Sumut Tidak Terlibat Kasus Korupsi
MEDAN (6 Agustus): Terkait penahanan 7 anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem melalui salah satu ketuanya, Martin Manurung, mengaku prihatin. Penahanan terhadap 7 anggota DPRD tersebut terkait kasus suap mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho ST. Sementara ke 7 anggota DPRD tersebut terdiri dari anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009-2014 dan 2014-2019. Hal tersebut diungkapkan Martin yang juga Koordinator Wilayah Sumatera Utara Ketua, Jumat (5/8/2016) malam.
"Partai NasDem turut prihatin atas penahanan, 7 anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, yang sebelumnya telah dijadikan tersangka oleh KPK RI atas dugaan terima suap dari mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho," ucap Martin, seperti dikutip dari faktasumut.com.
Menyaksikan peristiwa ini, Partai NasDem berharap tidak terulang di kemudian hari, terhadap anggota DPRD lainnya, termaksud kader Partai NasDem yang duduk sebagai wakil rakyat di Provinsi Sumatera Utara.
"Kami berharap kasus serupa tidak terulang kembali terhadap anggota DPRD lainnya termasuk kader partai NasDem yang duduk sebagai anggota legislatif di seluruh Sumatera Utara,"tegas Martin.
Lebih jauh Martin juga mengungkapkan, diharapkan Provinsi Sumatera Utara dapat berbenah ke arah yang lebih baik lagi, di bawah kepemimpinan Gubernur Sumatera Utara HT Erry Nuradi, dapat menekan angka kejahatan kerah putih (korupsi) ini.
"Selaku koordinator wilayah Sumatera Utara, saya menekankan dan meminta kepada seluruh anggota DPRD dari Partai NasDem baik yang berada di Kabupaten/kota maupun provinsi untuk tidak terlibat dalam hal-hal serupa," tegasnya.
Namun bila ternyata ada kader Partai NasDem terlibat dalam kasus yang serupa, sambungnya, maka partai tidak akan segan-segan memberikan sangsi tegas berupa pemecatan dari keanggotaan partai (NasDem).
"Hal ini sudah kita buktikan dengan pemecatan salah satu kader terbaik partai NasDem yang terlibat dalam perkara yang serupa. Ini dapat menjadi contoh buat kader yang lain yang ingin coba-coba berbuat hal yang serupa" bebernya.(*)
