Hasil Jual Buku Denny Siregar untuk Ahok

JAKARTA (29 November): Penulis buku, Denny Siregar mendonasikan hasil penjualan buku yang ditulisnya untuk mendukung pendanaan kampanye calon gubernur (cagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub, Djarot Syaiful Hidayat. Sumbangan dalam bentuk segepok uang tunai ini dibawanya saat bertemu Basuki di Rumah Lembang Jakarta, Selasa (29/11).

Sayangnya, donasi ini tidak diterima karena tim kampanye Basuki-Djarot hanya menerima donasi non-tunai (ditransfer) melalui rekening resmi tim pemenangan Basuki-Djarot. Denny mengaku tidak tahu kalau dana kampanye tim pemenangan Basuki-Djarot diberikan melalui rekening bank.

"Saya tidak tahu kalau tidak menerima dana tunai," ujarnya.

Cagub Basuki yang berdialog langsung dengan Denny menyarankan agar dana tersebut ditransfer melalui BCA.

"rumah-lembang-denny-siregar1"

"Kami tidak menerima donasi dalam bentuk tunai. Biar transparan dan akuntabel maka harus melalui bank. Bang Denny bisa setor ke BCA," ujar Ahok.

Denny sendiri mengatakan donasi yang disumbangkannya itu sekadar untuk membantah tudingan banyak orang. Maklum, Denny dianggap buzzer bayaran mendukung Ahok karena mendapat bayaran Rp1 miliar.

"Saya ke sini sebenarnya mau menagih dana miliaran itu," ujarnya berseloroh.
Basuki sendiri hanya tertawa mendengar gurauan Denny. Ahok mengaku heran dengan orang-orang yang menuduhnya membayar buzzer.

"Yang bela saya di sosial media pasti dituduh dibayar. Padahal sekarang Ahok dibayar sama bapak-ibu lewat sumbangan," ujar Basuki.

Lebih jauh Ahok menceritakan, bahkan mobil yang dia gunakan sehari-hari disewakan oleh Teman Ahok dengan menggunakan uang sumbangan.

“Mobil yang saya pakai ini sewaan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Denny mengajak Basuki minum kopi kendati cagub nomor urut 2 ini tidak suka minum kopi.

“Akhirnya saya berhasil memaksa koh Ahok minum kopi,” ujarnya.

Meski bukan peminum kopi, Basuki mengaku kopi yang dibawa Denny bukan kopi asli Medan, tetapi kopi sachet-an.

“Saya tahunya ini kopi sachetan waktu saya kampanye di kampung-kampung. Saya disuguhi kopi sachetan. Kopi bang Denny ini juga kopi sachetan. Aku kira bawa kopi dari Medan. Istri saya orang Medan, mertua saya penyuka kopi Medan sehingga saya tahu betul cita rasa kopi Medan,” seloroh Basuki.

Saat berdialog dengan Basuki, Denny menggoda cagub nomor 2 itu yang belakangan terkesan berubah menjadi pendiam. Namun sikap diam Basuki tetap saja menarik bagi siapapun. Meskipun demikian, karakter Ahok sangat kuat, sehingga apapun tentang Ahok bisa menjadi bahan tulisan yang menarik.

"Saya sempat kehilangan ide menulis saat melihat sikap pendiam ini,” urainya.

Menariknya ujar Denny lagi, apapun sikap Ahok tetap saja menjadi bahan menarik untuk ditulis.

“Koh Ahok pendiam tetap menjadi berita," kelakarnya.

Basuki mengaku sikap diamnya itu atas saran banyak orang.  Istri Basuki, Veronika Tan juga melihat perubahan kecil dalam diri Basuki.

"Istri saya bilang, kok sekarang seperti bukan Ahok yang saya kenal. Saya hanya menjawab, yang terpenting rasa sebagai suami tidak berubah," kelakar Ahok.(*)

Add Comment