Gempa Aceh sudah 102 Orang Meninggal

ACEH (8 Desember): Korban meninggal akibat gempa bumi di Aceh pada Rabu (7/121) pukul 05.03 WIB, hingga Kamis (8/12) sudah tercatat sebanyak 102 orang. Korban terbanyak di Kabupaten Pidie Jaya yakni sebanyak 99 orang meninggal.

Demikian data yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (8/12). Korban tewas umumnya akibat tertimpa bangunan runtuh.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, jumlah korban tewas itu tersebar di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie, dan Bireun.

"Di Pidie Jaya, 99 orang meninggal. 82 orang di antaranya sudah teridentifikasi," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta.

Usia korban yang meninggal bervariasi. Beberapa di antaranya masih berusia bayi, balita, anak-anak, dewasa, hingga lansia.

"Paling banyak meninggal karena tertimpa bangunan roboh," ungkap Sutopo.

Sementara itu, lanjut Sutopo, korban yang mengalami luka berat dari tiga kabupaten tersebut sebanyak 136 orang dan luka ringan sebanyak 616 orang.

Satu orang hilang dan masih dalam pencarian. Jumlah warga yang mengungsi sebanyak 3.276 orang.

Adapun jumlah bangunan yang roboh sebanyak 105 ruko, 19 ruko rusak berat, lima ruko rusak ringan.

"Sebanyak 429 rumah rusak. 348 di antaranya rusak berat, 42 rusak sedang, sisanya rusak ringan," lanjut Sutopo.

Kerusakan juga terjadi pada 14 masjid, 6  musala, 1 bangunan rumah sakit, 1 bangunan kampus STAIN, 3 unit pondok pesantren, pasar unggas, pasar ikan, dan 39 bangunan sekolah.

"Saat ini kami masih mendata kerusakan. Kemungkinan jumlah kerusakan bangunan bertambah," ujarnya.

Rabu pagi, 7 Desember, gempa berkekuatan 6,5 SR mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, tepatnya di 18 kilometer timur laut pada kedalaman 10 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Presiden Joko Widodo dihadapan peserta sosialisasi amnesti pajak di Pecatu Hall Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Denpasar mengajak segenap warga masyarakat mendoakan masyarakat di Aceh yang sedang mendapat musibah gempa.

Menurut Jokowi, masyarakat Pidie Jaya tidak sendirian menghadapi musibah. "Semoga tetap tabah, tetap tawakal, tetap kuat untuk bangkit kembali dalam rangka membangun hari esok," ujarnya. Presiden Jokowi hari ini bertolak ke Pidie Jaya dari Bali.

Wilayah Aceh memang gterkenal rawan gempa. Namun gempa yang menggoyang wilayah Pidie Jaya itu merupakan dampak dari aktivitas pergerakan sesar aktif yang terjadi bersifat mendatar dan dekstral (menganan).

Menurut pakar gempa dari UGM, Gayatri Indah Marliyani, sesar aktif yang bergerak di Pidie Jaya itu merupakan cabang dari sesar Sumatra bagian utara yang berorientasi barat laut-tenggara.

"Gempa ini terjadi karena pengaruh dari pergerakan sesar yang sudah ada, tetapi belum terpetakan sebelumnya," jelasnya di Yogyakarta, Rabu (7/12).*

Add Comment