NasDem Minta Virus Antrhax Harus Cepat Direspon
JAKARTA (23 Januari): Penyakit Antraks (Anthrax) ditemukan di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Belasan warga Purwosari, Kecamatan Girimulyo di kabupaten tersebut, terserang virus yang berasal daging sapi yang telah terinfeksi bacillus anthracis atau anthrax.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem, Amelia Anggraini meminta Menteri Kesehatan agar merespon hal ini dengan cepat.
“Pemerintah harus bertindak cepat. Virus ini sangat mudah menular, bisa melalui udara,” tegasnya, Minggu (22/01).
Legislator Jawa Tengah VII yang membidangi Komisi Kesehatan ini menegaskan kepada pemerintah untuk secepatnya membentuk Posko pengendalian penyakit Anthrax dengan melibatkan seluruh tenaga Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner. Serta Dinas Peternakan setempat harus terus mengawasi setiap perkembangan kasusnya.
“Pemerintah saya minta tak hanya fokus pada daerah wabah saja, tetapi juga memantau secara menyeluruh sehingga dapat di antisipasi wilayah-wilayah lainnya,” ujar Amelia seperti dilansir dari fraksinasdem.org.
Lebih jauh Amel menandaskan, pemerintah juga mesti membentuk tim penanggulangan wabah Anthrax. Tim tersebut melibatkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan di tingkat Pusat serta dinas terkait. Termasuk Pemda di tingkat Provinsi dan Kabupaten.
Selain itu, politisi NasDem ini melanjutkan, pemerintah harus melakukan pengobatan antibiotika terhadap ternak-ternak di lokasi penderita Anthrax kulit. Juga terhadap ternak yang sekandang dengan hewan yang mati terpotong paksa.
“Penyemprotan desinfektan di lokasi hewan mati atau potong paksa, tempat pemotongan, serta tempat penguburan ternak atau kotoran penting untuk mematikan kuman yang ada di tanah dan di lokasi,” ungkapnya.
Amel melanjutkan, perlu juga melakukan vaksinasi pada hewan terancam di desa tertular dan daerah sekitarnya.
“Pastikan stock obat antibiotic tersedia di wilayah endemis antrhax. Memonitor perkembangan pasien dan hewan di wilayah endemic serta wilayah-wilayah lainnya,” tuturnya.
Terakhir, menurut Amelia, pemerintah harus lakukan penyuluhan dan sosialisasi melalui komunikasi informasi dan edukasi kepada semua perangkat desa tertular dan masyarakat tentang penyakit Anthrax dan cara pencegahan, pengendalian, serta pengamanannya.(*)