Mencermati Langkah Donald Trump dan Perubahan Dunia.

Oleh Andreas Ambesa

Donald John Trump adalah sebuah misteri. Misteri yang kini menjadi teka-teki dunia, apakah dia akan membuat dunia dan Amerika Serikat meredup atau bahkan sebaliknya, akan lebih baik, bersinar dan menggeliat. Pesimisme melanda dunia.

Bagaimana tidak, dia merupakan satu-satunya pria yang tidak mempunyai pengalaman politik. Riwayat hidupnya penuh dengan kontroversial. Walaupun, ada juga sikap jenakanya jika berhadapan dengan lawan bicaranya.

Semua menunggu, langkah dan keputusan apa yang akan diambil oleh Presiden AS ke-45 ini. Setelah resmi dilantik sebagai presiden, menggantikan Barack Obama, Jumat, 20 Januari 2017 lalu, Trump langsung menghentakkan dunia dengan pidatonya, America First. Amerika yang utama.

Dia akan membasmi gerakan radikal di dunia, dan akan mengembalikan AS menjadi kekuatan militer. Dunia menyimak, menyambut, tetapi sebagian besar menanti dengan cemas.

Namun, nun di luar area tangga di bagian barat Gedung Capitol Hill, tempat pelantikan presiden Trump – yang masih berada di wilayah kota Washington DC – sebagian rakyat Amerika menolak pelantikannya seraya meneriakkan slogan, ”He is not my president.” Ada juga yang bentrok dengan petugas kepolisian, dan bahkan menghancurkan kaca-kaca pertokoan dengan merek-merek fashion ternama di sana.

Pelantikannya menjadi ajang kemarahan, kaum perempuan, yang selama ini merasakan dilecehkan oleh Trump, keesokan harinya melakukan demo besar-besaran, dibarengi pula demo serupa di beberapa negara lainnya di belahan dunia, menentang pelantikannya sebagai presiden AS.

Media-media pun menyoroti jumlah masyarakat yang hadir di acara pelantikannya, tidak sebanding ketika Obama dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44 di tahun 2009.

Trump pun dilecehkan, ketika menyampaikan pidato pertamanya, dia digadang-gadang mengutip kalimat Bane, musuh Batman, dalam film The Dark Night Rises, “We are transferring power from Washington DC and giving it back to you..  the people.”

Slogan Trump, “Make America Great Again,” dianggap membangkitkan semangat nasionalisme di Amerika dan akan mencetuskan proteksionisme perdagangan. Ini ditunjukkan juga dalam pidato pertamanya sebagai presiden, dia menjanjikan akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya kepada rakyat Amerika, membuat seluruh aktivitas pabrik-pabrik dan ekonomi di seluruh Amerika bergairah kembali.

Di hari pertama bekerja, Trump kembali membuat kejutan Amerika Serikat akan menarik diri dari keikutsertaan AS di Trans-Pacific Partnership Trade Agreement (TPPTA) yang dinegosiasikan oleh pemerintah Obama. Bahkan pihak gedung putih telah memberikan signal, Trump juga akan melakukan renegoisasi dengan North American Free Trade Agreement atau yang dikenal nama NAFTA.

Dia dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Mexico Enrique Pena Nieto dalam waktu dekat.

Mencermati langkah Donald Trump, kita dibuatnya ngeri-ngeri sedap. Tidak seorang pun mengerti arah tujuannnya. Trump sering kali membuat kejutan. Suatu waktu, dia membantah kemenangannnya berkat bantuan Presiden Vladimir Putin dan intelejen Rusia.

Namun, menjelang pelantikannya sebagai presiden, dia mengakui ada peran sedikit Rusia atas kemenangannya terhadap Hillary Clinton. Terkait larangan bagi warga Muslim berkunjung ke AS, Trump pun berubah-ubah.

Ketika kampanye, dengan tegas melarang warga Muslim untuk masuk ke AS, dan seketika berubah, bahwa larangan itu akan dia cabut.

Akhirnya, Presiden Trump dipastikan menandatangani, Rabu (25/1/2017), perintah eksekutif pelarangan bagi imigran asal tujuh negara Muslim dari Timur Tengah dan Afrika yang dianggap berbahaya memasuki wilayah AS. Tujuh Negara itu adalah: Suriah, Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman.

Di lain kesempatan para aktivis perempuan menyerang dan mengkritiknya sebagai pria yang tidak pernah menghargai dan sering melecehkan kaum perempuan.

Di peristiwa lain dia menunjukkan penghormatan dan kemesraannya dengan istrinya, Melania Trump. Di kesempatan lain pula, Trump terlihat berjalan mendahului Melania untuk menemui mantan presiden Barack Obama di Gedung Putih usai pelantikannya sebagai presiden. Bahkan ada hasil unggahan video kamera yang terlihat, Donald Trump berkata sesuatu yang membuat istrinya berubah wajah dengan ekspresi sedih. Tidak jelas apa yang dikatakan Trump, namun banyak media Amerika menganalisa, dia mengatakan sesuatu yang menyakitkan kepada Melania.

Dunia kini dalam siaga satu, mencermati langkah-langkah drastis apa yang akan diputuskan dalam 100 hari kerjanya sebagai presiden. Keputusan-keputusan Trump disinyalir akan lebih banyak membawa kebijakan dan keuntungan ekonomi dari pada politik.

Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) bersiap-siap mengundang Tiongkok bergabung sebagai anggotanya menggantikan AS, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menanggapi serius pernyataan Trump bahwa pakta tersebut telah “usang” dan tidak serius menindak ancaman sebenarnya, yaitu ISIS dan kelompok teroris lainnya, menghamburkan uang dan waktu dan meningkatkan ketegangan dengan Rusia.

Dunia Islam dan Timur Tengah marah, Trump merencanakan pemindahan Kedubes AS ke Jerusalem. Ini baru sebagian yang terungkap dan tentunya masih banyak lagi kejutan-kejutan kebijakan selama era Presiden Donald Trump.

Sikap Kader Partai NasDem.

Kader Partai NasDem harus menyikapi perubahan ini dengan cepat dan sigap. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi ini akan lebih banyak kebijakan strategis yang diambil dengan jiwa entrepreneurship daripada kebijakan-kebijakan yang bersifat politis.

Keputusan-keputusan ini akan berlangsung cepat, strategis dan penuh dengan terobosan. Bahwa akan banyak pemimpin dunia sekarang ini berlatar belakang dan berjiwa entrepreneurdari pada pemimpin dunia yang berlatar belakang politik.

Kita akan dibuat ngos-ngosan jika tidak sigap dengan perubahan yang ada. Negara lain telah memikirkan untuk pindah ke Planet Mars, mobil tanpa pengemudi, pesawat udara komersial dan pesawat tempur tanpa pilot, kita di sini masih banyak melakukan debat politik yang panjang dan tanpa henti hingga menjurus keperpecahan bangsa.

Kader perlu lebih banyak melakukan kajian dan riset ekonomi di daerah masing-masing agar dapat disumbangkan kepada bangsa dan negara demi kemajuan bersama.

Presiden Jokowi yang visioner, telah terbukti mampu membawa perubahan, stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi yang memadai di Indonesia. Dengan slogan, kerja, kerja dan kerja, beliau telah membawa Indonesia maju dengan wawasan dan visioner yang luas dengan semangat entrepreneurship.

Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, yang sama-sama seorang entreperenur membawa kemajuan di seluruh Indonesia dengan membangun infrastruktur, meyakinkan investor, menyediakan lapangan kerja, membawa stabilitas keamanan di seluruh Indonesia dan juga di Asia Tenggara.

Dengan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen di tahun 2016, Indonesia salah satu dengan petumbuhan ekonomi yang terbaik di Asia. Ini membuktikan dengan kerja keras dan semangat tinggi kita bisa mencapai dengan menuju rakyat yang adil dan makmur. Bersama kita mencermati perubahan dunia dengan langkah optimis dan setia kepada bangsa dan partai NasDem yang kita cintai.(*)

Penulis adalah Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem.

Add Comment