Soal Kebhinnekaan Tidak Selesai jika Saling Meniadakan

JAKARTA (3 Februari): Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Martin Manurung menilai kesimpulan pengurus DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla soal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kurang tepat.

Martin menilai, menganggap Ahok "too dangerous" sebagai masalah untuk kebhinekaan sebagaimana dikatakan Ulil terlalu menyederhanakan persoalan.

"Sebab tak mungkin dengan ‘get rid off’ Ahok, lantas akan menyelesaikan persoalan kebhinekaan. Hari ini Ahok, esok bisa saja nama lain dan seterusnya. Sampai kapan?" ujar Martin, di Jakarta, Jumat (03/02).

Lebih tegas Ketua Umum Garda Pemuda NasDem ini menyatakan, disadari atau tidak, persoalan besar kebhinekaan kita adalah masih hidupnya prasangka atas perbedaan di benak banyak anak bangsa dalam derajat yang berbeda-beda.

"Selama prasangka atas perbedaan masih hidup di benak banyak anak bangsa, kita masih akan bersoal tentang kebhinekaan. Ini masalah mendasarnya," ujar Martin.

Menurut Martin, atas dasar prasangka perbedaan itu, bisa jadi Ahok malah sebenarnya adalah korban. Ahok menjadi korban justru karena prasangka itu masih ada.

Martin juga menambahkan, Ahok tidak sempurna sebagai manusia sebagaimana juga anak bangsa lainnya. Tapi jangan ketidaksempurnaan Ahok malah dieksploitasi oleh prasangka atas perbedaan.

Dalam kondisi sekarang ini, tambah Martin, yang perlu dilakukan oleh semua anak bangsa, termasuk Ulil, adalah tetap teguh ‘to get rid off’ prasangka atas perbedaan.

"Inilah tugas kita. Dengan ’getting rid off’ prasangka atas perbedaan, kita berharap jangan ada lagi anak bangsa yang harus menjadi korban di masa depan," pungkas Martin. (*)

Add Comment