Menjadi Saksi untuk Lawan Radikalisme
Getting your Trinity Audio player ready...
|
JAKARTA (11 Februari): Menjadi saksi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 15 Februari mendatang, mungkin tidak pernah dipikirkan sebelumnya oleh Paul Iman Pandjaitan. Jangankan menjadi anggota partai, kader partai politikpun tidak. Namun menjadi saksi pada pilgub kali ini, menurutnya menjadi sesuatu yang punya arti penting.
“Saya ingin melawan radikalisme. Pilkada kali ini paling membuka mata dan pikiran,” ujar Iman melalui saluran telephone, Sabtu, (11/02).
Semangat melawan radikalisme tersebut bahkan juga ditunjukkannya dalam akun twitternya. Dengan lantang laki-laki kelahiran Jakarta 10 November 1978 ini menyatakan, “Warga DKI, Janganlah takut, semakin kita sembunyi, semakin kaum radikal merajalela. Ini waktunya kita untuk unjuk keteguhan kita!”
Semangat melawan radikalisme itu ditunjukkanya dengan menghadiri verifikasi saksi yang baru saja dilakukan di Jalan Menteng Jaya, Rt 14 Rw 9 No 6 Jakarta Pusat. Bersama calon saksi lainnya, Iman mendengarkan hal-hal apa yang harus dilakukan selama menjadi saksi.
Ketika ditanya soal honor saksi, dengan tegas Iman menjawab,
“Saya mah nggak liat honor. Tapi temen-temen pasti akan sangat terbantukan dengan adanya honor itu, ujar Iman yang juga CEO PT Pipa Mas Putih, yang bergerak di bidang perminyakan dan gas.
Keterlibatan jebolan Mechanical Engineering, Boston University, AS pada 2001 di pilkada DKI Jakarta ini memang baru dua minggu. Hal itu terjadi setelah pertemuannya dengan Sekretaris DPW NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino. Sejak itu, Iman diarahkan untuk menjadi saksi pilgub DKI Jakarta dari wilayah Jakarta Pusat.(*)