NasDem Tidak Rekrut Kader untuk Kekuasaan
PARIGI, SULTENG (5 Maret): Partai NasDem tidak mengumpulkan kader-kader potensial yang berasal dari tokoh-tokoh masyarakat, agama dan pemuda, serta tokoh perempuan untuk mencapai kekuasaan di daerah.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPW NasDem Sulawesi Tengah (Sulteng) Ahmad M Ali di Parigi, Sabtu, (04/03).
“NasDem bukan partai politik yang dijadikan alat untuk merebut kekuasaan dari politisi dan tokoh-tokoh yang bergabung di partai tersebut. NasDem adalah partai politik yang memiliki pandangan politik, jati diri, serta arah dan kebijakan partai yang jelas dalam dunia perpolitikan dengan mengedepankan kepentingan masyarakat, bukan untuk mencapai dan menduduki kekuasaan," tegas Ahmad M Ali.
Penegasan Anggota Komisi III Bidang Hukum dan Perundang-undangan DPR-RI itu saat melakukan reses dan tatap muka dengan masyarakat yang terdiri atas tokoh agama, pemuda, tokoh adat, tokoh perempuan, di Parimo, Sabtu.
Lebih jauh Ahmad Ali menyatakan, NasDem bukanlah pilihan partai politik yang tepat bagi mereka yang ingin bergabung namun tujuan mencapai kekuasaan dan memperkaya diri. Saat ini, NasDem sedang melakukan pemurnian kader secara internal dengan menanamkan tujuan partai dan revolusi mental untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
"Gerakan pemurnian kader kami namakan dengan revolusi biru sebagai identitas, yang di dalamnya merekonstruksi kembali pandangan-pandangan kader, serta jati diri kader sesuai dengan arahan partai," ujarnya.
Ahmad Ali juga menyebutkan bahwa permunian kader lewat gagasan revolusi biru sekaligus sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebanggan tersendiri bagi kader dalam menjalankan amanah partai politik itu.
Hal itu dilakukan karena ini partai politik sedang berhadapan dengan situasi demokrasi yang mengarah ke liberalistik. Tetapi NasDem tidak mungkin meratapi keadaan dan ikut arus tanpa karakter.
"Kita berpartai karena ada pandangan hidup sebagai suatu bangsa, nilai dan karakter menjadi hal utama. NasDem tidak sekadar mengumpulkan orang semata untuk tujuan kekuasaan. Tetapi kita ingin semua orang menyadari arti penting keberadaan dirinya sebagai kader NasDem ," jelasnya.(*)