Ridwan Kamil Klarifikasi Video yang Menyudutkan
BANDUNG, JABAR (15 Mei): Terkait video yang beredar berjudul Pengakuan Mengejutkan Ridwan Kamil 'Saya Terima NasDem Karena Mereka Punya Media dan Kejaksaan', Ridwan Kamil memberikan keterangan batahan.
Dalam video itu Ridwan Kamil berbicara dalam acara deklarasi dukungan komunitas Pesantren se Jawa Barat 23 April 2017 di Kabupaten Subang. Emil, panggilan akrab Ridwn Kamil, mengatakan pada semua masyarakat yang hadir terkait keputusannya memilih Partai NasDem karena punya media dan kejaksaan.
"Tiba-tiba NasDem tidak banyak mikir, di posisi yang sama itu, langsung saja mendeklarasikan. NasDem ini, dia punya media dan Kejaksaan. Kalau saya tolak, kemungkinan banyak mudharatnya kepada saya, kepada pembangunan kota Bandung terganggu," ucap Emil dalam video tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Emil mengatakan video tersebut dipotong-potong. Karena sesungguhnya, dalam video itu Emil sedang menjelaskan situasi dan posisi masing masing partai besar saat ini kepada para ulama yang hadir.
"Itu tuh mengedukasi para ulama terkait politik. Jadi para ulama itu bertanya, 'masing masing partai itu bagaimana? Lalu saya jelaskan'," ujar Emil kepada wartawan, Minggu (14/05).
Lebih jauh Emil menjelaskan, pada saat deklarasi dukungan bersama komunitas Pesantren se Jawa Barat itu, para ulama banyak menanyakan bargaining partai yang berpotensi mengusung calon. Lalu Emil menjelaskan pada semua ulama kalau PDI itu Nasionalis, kadernya ada yang jadi menteri. Kalau Perindo, punya media.
"Kalau PKS gini-gini. Jadi posisinya itu sedang menerangkan semua partai," katanya.
Emil pun menyayangkan, video yang diuplod tersebut tidak berdurasi penuh.
"Cuma kan dipotong, jadi kesannya hanya urusan itu," katanya.
Dikatakan Emil, dalam kesempatan tersebut, Ia pun menjelaskan pada semua orang yang hadir kalau dirinya masuk NasDem karena syaratnya yang tidak memaksa masuk partai dan tidak minta mahar.
"Jadi konteksinya itu sedang mengedukasi karena ulama-ulama tanya sebaiknya independen, kalau tidak, tolong terangkan partai partai plus minusnya apa," tutup Emial. (*)